Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus UPS, Ternyata Bareskrim Sudah Periksa BPKAD DKI Selama 2 Bulan

Bareskrim Mabes Polri ternyata diketahui telah melakukan pemeriksaan terhadap Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta semenjak 2 bulan silam, terkait kasus pengadaan Uninterruptable Power Supply (UPS) di DKI tahun anggaran 2014.
Petugas Subdirektorat V Tipikor Bareskrim menggeledah rumah mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat Alex Usman yang sekaligus tersangka kasus korupsi pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS) di Duri Kepa, Jakarta Barat, Rabu (8/4/15)./Antara
Petugas Subdirektorat V Tipikor Bareskrim menggeledah rumah mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat Alex Usman yang sekaligus tersangka kasus korupsi pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS) di Duri Kepa, Jakarta Barat, Rabu (8/4/15)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri ternyata diketahui telah melakukan pemeriksaan terhadap Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta semenjak 2 bulan silam, terkait kasus pengadaan Uninterruptable Power Supply (UPS) di DKI tahun anggaran 2014.

Kepala BPKAD Heru Budi Hartono mengaku bahwa sejak dua bulan yang lalu Bareskrim Mabes Polri sudah memeriksa institusi yang dipimpinnya saat ini, terkait pengusutan kasus pengadaan UPS di DKI Jakarta 2014.

“Dari awal sekali Bareskrim sudah koordinasi dengan saya. Saya, Bappeda dan Sekda-kan TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah), jadi ya sejak awal Bareskrim komunikasiya dengan kami," ungkap Heru, Jumat, (8/5/2015).

Menurutnya, koordinasi yang dilakukan Bareskrim dengan diinya terrsebut telah dilakukan sejak 2 bulan lalu.

"Sebelum ribut masalah Pak Alex Usman, udah ke sini. Tapi kan beliau penugak hukum, saya nggak bisa nolak kan. Saya sudah sekitar 2 bulan diperiksa tim inti," tuturnya.

Namun, berbeda dengan pemeriksaan yang dilakukan terhadap beberapa anggota DPRD DKI Jakarta, Bareskrim sama sekali tidak melakukan penggeledahan kantornya, dan juga terhadap kantor TAPD lainnya.

“Kalau ke saya sih hanya ditanya dan diskusi mengenai proses anggaran, alurnya seperti apa, soal Banggar juga. Mereka tanya bagaimana proses anggaran dengan komisi-komisi terkait, ya saya jelaskan,” ujarnya.

Katanya, beberapa data yang diperiksa oleh Bareskrim diantaranya mengenai nama-nama perusahaan yang memenangi lelang UPS, alat scanner, serta belanja buku dinas. []


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper