Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Tim Pelatihan Lenggang Jakarta Diki Pracoyo menyatakan sudah hampir setahun sejak Desember 2014 membina para pedagang kaki lima. Tim pelatihan berfungsi memberikan beberapa keterampilan.
"Mereka itu dari penjual kopi sudah bisa masak nasi goreng, mereka yang tadinya menyewakan sepeda mereka sudah bisa masak soto tangkar," ujarnya seusai upacara Hari Kebangkitan Nasional ke-107 di Monas.
Pada Desember tahapan training sampai hari ini (20/5/2015) dalam proses training. Hampir 50% PKL didata tidak tamat Sekolah Dasar. Total PKL 339 yang 128 kuliner, sisanya souvenir dan pedagang.
"Tetapi masih ada yang bandel nih, pas kita verifikasi ada 8 orang pedagang lama dari jaman Sutiyoso. Jadi total 339 itu pedagang lama," ungkap Diki.
Diki mengaku berkat training ini sejumlah gerobak es kelapa yang dijual liar sudah tidak beredar lagi. Training ini turut mendata semua PKL dan menempatkan mereka sesuai area-nya masing-masing.
Lenggang Jakarta akan diresmikan Jumat pekan ini, 22 April 2015 setelah pendataan semua PKL di Monas rampung dan PKL bersedia masuk di Lenggang Jakarta.