Bisnis.com, JAKARTA - Kedatangan warga Pinangsia yang menolak di relokasi ke rumah susun sederhana sewa di Marunda membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) naik pitam.
Kemarahan Ahok memuncak disertai nada suara yang meninggi karena desakan warga yang meminta tidak digusur.
Menanggapi hal itu partner Ahok selaku DKI II, Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat menilai warga Pinangsia tidak bisa terus memaksakan keringanan dari Pemprov DKI.
Djarot menilai Pemprov DKI sudah menyediakan rusunawa di Marunda yang bisa langsung dihuni oleh warga.
Sementara warga Pinangsia menuntut rusunawa di Muara Baru yang belum dibangun oleh Pemprov DKI.
"Di situ [rusunawa Marunda] kalau dia sudah dapat kunci kan tinggal masuk toh? Kalau belum ada listrik tinggal dipasangkan. Nanti mereka semua tinggal diurus saja oleh Dinas Perumahan," ujar Djarot di Balai Kota (3/6/2015).
Semua warga yang datang tujuh orang perempuan membawa tiga orang anak (3/6/2015).
Hari ini Ahok tiba di Balai Kota jam 07.30 WIB, warga Pinangsia yang sudah menunggu sejak pagi langsung meminta Ahok untuk tidak menggusur rumah mereka.
Para warga mengeluh karena anak-anaknya mengaku tidak mau pindah sekolah.
Dengan nada tinggi mantan Bupati Belitung Timur ini menjawab bahwa Pemprov DKI sudah memberikan keringanan sampai anak-anak sekolah selesai ujian nasional.
Ahok merasa warga Pinangsia seperti dikasih hati minta jantung dengan kembali menyatakan bahwa anak-anak mereka tidak mau pindah sekolah.