Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun sedikitnya 12 rusunawa terpadu dengan pasar pada tahun depan.
Sampai saat in aturan-aturannya masih digodok agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.
Menurut Gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama pembangunan rusun di 12 lokasi tersebut pada awalnya akan dilakukan tahun ini.
Namun, lantaran terbentur aturan, pembangunannya diundur menjadi tahun depan.
Ahok mengaku heran dengan regulasi yang ada, yang menyatakan pembangunan hunian bercampur dengan pusat perbelanjaan dan perkantoran untuk swasta diperbolehkan.
Akan tetapi, untuk pemerintahan justru belum ada aturan tersebut, sehingga pihaknya harus menunggu adanya payung hukum jika ingin membangunnya.
"Rusun terpadu kami konsepnya sama dengan swasta, hanya atasnya rusunawa. Ini hanya sewa, tidak boleh dijual dan bawahnya ada pasar rakyat. Karena swasta juga boleh mixused, masak kita enggak boleh," tutur Ahok, di sela acara New Cities Summit, Selasa (9/6/2015).
Ahok menjelakan, sebanyak 12 lokasi yang akan dibangun rusunawa terpadu tersebut terletak di:
- Pasar Rumput
- Pasar Minggu
- Pasar Sunter
- Pasar Cempaka Putih
- Pasar Jembatan Besi
- Pasar Grogol
- Pasar Serdang
- Pasar Sindang
- Pasar Sukapura
- Pasar Jelambar Polri
- Pasar Lontar Kebon Melati
- Pasar Blok G Tanah Abang
Menurut Ahok, keberadaan rusunawa terpadu ini bisa memberikan hunian yang murah bagi warga Ibu Kota.
"Inilah subsidi pemerintah untuk perekonomian masyarakat. Bukan uang tapi tempat tinggal," ujarnya.