Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Transjakarta Antonius N.S. Kosasih menyatakan sertifikasi supir Kopaja akan mendapatkan sertifikasi di PT Transjakarta.
"Semua supir Kopaja yang sudah biasa menyupir Kopaja, nanti kami sertifikasi di tempat kita karena ada pelatihan dan mendapatkan sertifikasi," kata Kosasih di Pendopo Balai Kota, Jumat (26/6/2015).
Langkah itu segera dilakukan setelah Transjakarta mengadakan kerja sama dengan Kopaja secara legal terkait dengan sertifikasi supir.
"Sertifikasinya sudah pasti setelah Lebaran, karena kami masih mau tanda tangan MoU dan segala macam," kata Kosasih.
Saat ini jumlah Kopaja yang sudah tergabung ke Transjakarta mencapai 120 bus.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan sudah meminta Kosasih untuk tidak memberlakukan syarat bahwa supir Kopaja harus berijazah SMA.
"Bahkan jika tidak berijazah SD boleh," kata Ahok di Pendopo Balai Kota, Jumat (26/6/2015).
Ijazah bukan perkara penting menurut Ahok karena dalam mengemudikan bus hanya dibutuhkan keahlian mengendalikan emosi, kesabaran, teknis mrmbawa mobil dengan teliti.
"Jadi kualifikasinya bukan mau cari dosen. Kalau mau cari dosen iya, tapi ini carinya supir kok, belagu banget mau SMA, mau S1. Jadi Presiden saja hanya SMA syaratnya," tutur Ahok.
Ahok menilai sertifikasi supir wajib dilakukan tetapi ijazah bukan menjadi persyaratan utama. Ahok mengaku saat di Belitung Timur, supir-supir truk angkutan milik ayahnya rata-rata tidak lulus SD.