Bisnis.com, JAKARTA - PT Transjakarta masih harus menangani sejumlah permasalahan terkait jumlah bus dan standar keamanan bus Kopaja.
Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih menyatakan saat ini jumlah penumpang Kopaja sangat banyak namun bus masih kurang.
Kondisi sebaliknya juga terjadi di tempat lain, ketika ada tempat yang jumlah bus banyak tetapi penumpangnya tidak terlalu banyak. Sehingg ke depannya, bus single tersebut juga hanya akan dipakai kontrak selama lima tahun.
"Kita minta armada Kopaja berputar balik dan melayani penumpang lebih terangkut, karena bus-nya sedang, lebih cepat dan layanan lebih baik. Ke depannya, kami akan minta bus jadi bus single saja," kata Kosasih di Pendopo Balai Kota, Jumat (26/6/2015).
Menurut Kosasih yang paling penting adalah memenuhi standar keamanan dari Transjakarta dimana harus ada yang dipenuhi pintu otomatis.
Jika ada yang tak sengaja terjepit anggpota tubuh, maka sensornya akan membukakan lagi. Kedua, mdminta buzzer supaya nanti supirnya tahu. Standar keamanan dan kenyamanan mesti ada.
"Pakai AC pasang CCTV di dalam, kemudian kami monitoring dan kontrol. Jadi datanya itu ke Transjakarta, bukan Kopajanya saja, tetapi kami yang dapat datanya, bisa mengatur bus ini bisa belok kesini, kita yang atur," terangnya.
