Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membeberkan bahwa lahan milik Sekretariat Negara (Setneg) di Kemayoran, Jakarta Pusat yang akan dihibahkan kepada Pemprov DKI Jakarta, bermasalah.
Namun demikian, pihaknya tidak ambil pusing dan masih menyerahkan penyelesaian hal itu kepada Setneg untuk segera diselesaikan.
"Iya ada masalah, tapi itu urusannya Setneg lah. Bukan kita," tutur Gubernur Aho, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota Jakarta, Kamis (2/7/2015).
Seperti diketahui, di atas lahan yang berada di Kemayoran, yang akan dihibahkan Setneg tersebut rencananya akan dibangun Wisma Atlet sebanyak 7.000 unit kamar untuk penginapan atlet saat event Asian Games 2018.
Rencananya pembangunan gedung tersebut akan dilakukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Setelah selesai Asian Games 2018, bangunan tersebut akan berubah fungsi di bawah pengelolaan DKI Jakarta menjadi rumah susun (Rusun).
Sebelumnya, Heru Budi Hartono, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta mengungkapkan apabila lahan milik Setneg yang berada di bawah Dewan Pengendalian Pengawasan Pembangunan Kawasan Kemayoran (DP3KK) bermasalah.
Lahan tersebut sudah disewakan kepada pihak ke tiga, dan tentu di kemudian hari akan menjadi masalah bagi DKI.
"Kalau DP3KK ragu-ragu sebaiknya tidak usah kasih, ngapain nyusahain saya kalau lahan yang diberikan bermasalah," ujarnya.
Menurutnya apabila tidak terealisasi pembangunan Wisma Atlet, DKI masih bisa menyewa unit tower apartemen milik pengembang yang berada di Jakarta untuk Asean Games 2018.