Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Aksi Pelecehan Seksual, Ahok Andalkan Aplikasi Safety Pin

Selain mengapresiasi langkah petugas Transjakarta yang menolong AS (24) karyawati swasta yang mengalami aksi pelecehan seksual di jembatan penyeberangan orang (JPO) Pasar Minggu, pada Sabtu (1/8/2015) siang, Gubernur DKI Basuki T. P.juga akan perketat pengawasan dengan pemasangan kamera pengawas (CCTV) dan aplikasi Safety Pin.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/7)./Antara-Reno Esnir
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/7)./Antara-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA - Selain mengapresiasi langkah petugas Transjakarta yang menolong AS (24) karyawati swasta yang mengalami aksi pelecehan seksual di jembatan penyeberangan orang (JPO) Pasar Minggu, pada Sabtu (1/8/2015) siang, Gubernur DKI Basuki T. P.juga akan perketat pengawasan dengan pemasangan kamera pengawas (CCTV) dan aplikasi Safety Pin.

Selain itu, pihaknya saat ini juga sedang mempersiapkan aplikasi Safety Pin terintegrasi dengan Jakarta Smart City yang bisa digunakan warga DKI Jakarta untuk membantu pelaporan mengenai adanya aksi tindak pelecehan melalui aplikasi tersebut.

"Kami siapkan aplikasi Safety Pin yang akan terintegrasi dengan sistem Smart City. Jadi, kalau kamu lihat ada cowok yang lihatin kamu agak kurang ajar gitu, sudah mulai tanda-tanda pelecehan, kamu bisa kasih kode. Begitu kamu kirim notifikasi lokasi Anda kepada kami, kami bisa tahu di lokasi ini ada perempuan merasa tidak aman, dan kami bisa melacaknya," tutur pria yang akrab disapa Ahok tersebut, Senin (3/8/2015).

Selain sedang mengintegrasikan aplikasi Safety Pin tersebut dengan Jakarta Smart City, saat ini dirinya tengah mempersiapkan aplikasi Safety Pin dengan layanan bahasa Indonesia, mengingat saat ini yang tersedia baru dengan layanan Bahasa Inggris.

Ahok memaparkan bahwa pengawasan bagi pengguna aplikasi Safety Pin akan dilakukan oleh anggota satpol PP, petugas di transjakarta, dan pihak kepolisian.

"Kami akan kerja sama dengan kamtibmas, termasuk memberi CCTV di tiap wilayah ke mereka. Makanya kami kasih hibah ke Polda (Polda Metro Jaya) supaya mereka bikin command center yang diintegrasikan langsung ke semua kantor polsubsektor supaya bisa mengawasi," tutur Ahok.

Guna mendukung itu, hingga akhir 2016 Pemprov DKI Jakarta akan memasang sedikitnya 6.000 CCTV yang disebar di Ibu Kota, dan warga tinggal mengunduh aplikasi asal India tersebut melalui Android Playstore.

Menurutnya melalui aplikasi ini, nantinya setiap camat dan lurah di DKI Jakarta diwajibkan mengirimkan laporan mengenai kondisi lingkungannya, misalnya saat ada lampu jalan yang mati, sampah yang menumpuk, atau gangguan keamanan.

"Mereka kan jadi estate manager di wilayahnya. Di (belakang) lurah dan camat juga masing-masing ada polisi, satpol PP, dan babinsa-nya," tuturnya.

Namun demikian, pihaknya juga mengakui bahwa belum adanya layanan berbahasa Indonesia itulah yang menjadi salah satu kendala utama, kenapa aplikasi tersebut hingga saat ini belum diluncurkan, meskipun sebenarnya penerapan aplikasi ini telah diungkapkan Ahok sejak 2014 lalu.

Bahkan, sebelumnya, dirinya pernah menjanjikan akan meluncurkan sistem tersebut di Jakarta pada September 2014. Namun, sistem tersebut hingga kini belum diluncurkan.

"Kami harap Oktober ini (aplikasi Safety Pin) bisa terealisasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper