Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Perdebatan DPRD DKI dan Pemprov Bahas SILPA

Rapat penyusunan KUA PPAS APBD DKI kemarin, berlangsung lancar namun pemprov DKI kembali dibombardir pertanyaan terkait silpa
Ilustrasi APBD/kopel-online.or.id
Ilustrasi APBD/kopel-online.or.id
Bisnis.com, JAKARTA - Rapat penyusunan Kebijakan Umum Anggaran - Plafon Prioritas, Rabu (2/9/2015) berlangsung lancar, namun Pemprov DKI kembali dibombardir pertanyaan oleh DPRD DKI terkait SILPA.
 
Ketua Badan Anggaran Mohamad Taufik mengatakan Pemprov DKI tidak mungkin memiliki Sisa Lebih Pembayaran Anggaran (SILPA) hanya Rp7,9 triliun mengingat penyerapan anggaran DKI bahkan tak menyentuh 50%.
 
"Tolong dijelaskan sisa pengerjaan bangunan ada berapa, asumsi SILPA berapa, pengadaan barang dan jasa sudah berapa persen. Jangan-jangan baru 15% dari total kegiatan. Tolong ini didiskusikan lebih tajam supaya lebih real," kata Taufik.
 
Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya ini menganggap pembahasan SILPA harus detail karena Pemprov merencanakan alokasi SILPA ke tahun anggaran yang akan datang.
 
Anggota dewan Komisi D Prabowo Soenirman juga tak henti menanyakan penjelasan rumusan perolehan SILPA kepada Wakil Kepaka Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Michael Rolandi C. Brata. Begitu pula Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat Bestari Barus.
 
"Sekarang perlambatan yang sedang terjadi. Keyakinan
Pemprov DKI sendiri dari setiap SKPD ada tidak optmisme, sehingga keluar angka Rp7,9 ini? Kalau ada keyakinan ya bisa," jelas Bestari.
 
Taufik menanggapi bahwa keyakinan Pemprov DKI menjadi acuan bagi DPRD untuk merestui pencantuman SILPA Rp7,9 triliun saja. Padahal di tengah rendahnya serapan anggaran, asumsi nominal SILPA justru akan meningkat.
 
"Serapan baru 19%, dan ini September. Mekanisme lelang 45 hari berarti kan September, Oktober, pertengahan November, itu tidak bisa. Nah, kalau tidak bisa masak satu bulan kelar. Satu bulan saja itu yang kerjakan pembangunan Wali Songo," imbuh Taufik disusul tawa peserta rapat.
 
Taufik menghitung dengan SILPA Rp7,9 triliun, untuk RAPBD 2016 dia memandang akan ada peningkatan jumlah. Saat ini dari Rp69 triliun total APBD 2015, realisasi belanja baru sekitar Rp26 triliun, masih tersisa Rp34 triliun.
 
"Tolong Pemprov jelaskan, agar bersama-sama kita hitung SILPA, pendekatan, realisasi berapa, pengeluaran berapa," tegas Taufik.
 
Prabowo pun meminta Michael segera menjelaskan mekanisme penghitungan SILPA yang berlaku di seluruh Indonesia kepada anggota dewan agar bisa menyamakan persepsi.
 
Angoota dewan juga meminta Pemprov DKI untuk menjabarkan strategi belanja apa saja yang akan dilakukan untuk mempercepat penyerapan anggaran pada sisa waktu tiga bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper