Bisnis.com, TANGERANG—Selama September tahun ini Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten memantau adanya inflasi sebesar 0,07% di perdesaan.
Kepala BPS Banten Syech Suhaimi mengatakan persentase itu setara dengan indeks konsumsi rumah tangga (IKRT) September sebesar 121,05. Adapun pada bulan sebelumnya baru 120,97.
“IKRT mencerminkan angka inflasi atau deflasi di perdesaan di Banten,” katanya dia dalam paparan data Nilai Tukar Petani Banten, Rabu (7/10/2015).
Pemicu inflasi secara berurutan ada tiga kelompok. Perinciannya a.l. kelompok perumahan 0,67%; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,61%; dan kelompok transportasi dan komunikasi tumbuh 0,05%.
“Ada pula empat kelompok lain yang indeks konsumsi rumah tangganya [IKRT] turun,” ujar Suhaimi. Empat kelompok yang dimaksud ialah kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga -0,17%; kesehatan turun 0,19%; sandang -0,24%; serta kelompok bahan makanan susut 0,35%.
Sementara itu, secara khusus kesejahteraan di perdasaan untuk petani dilihat dari nilai tukar petani (NTP) tampak membaik pada bulan lalu. BPS mencatat terjadi peningkatan 0,85% secara bulanan selama September tahun ini menjadi 104,84.