Bisnis.com, JAKARTA -- Percepatan pembangunan pengendalian banjir atau sudetan Sungai Ciliwung rencananya dirampungkan Desember 2016 dan akan mulai dioperasikan pada 2017, kata Menteri Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
"Dengan ini kami harapkan setelah pembebasan lahan selesai, bisa mulai pekerjaan inlet lain sehingga banjir besar tidak akan terjadi lagi setidaknya pada 2017 dan seterusnya," tutur dia saat mengunjungi penembusan line dua dari outlet Kebon Nanas, Jakarta Timur, ke titik temu di Jalan Otista III, Jakarta Timur, Senin (12/10/2015).
Pembangunan sudetan yang akan mengalirkan sebagian air dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur tersebut kini sudah mencapai 54,37 persen dengan panjang yang sudah diselesaikan line satu dan line dua 564 meter dari keseluruhan 1,27 km.
Proses pembangunan sepanjang 564 meter tersebut, tutur dia, menghabiskan waktu delapan bulan, masing-masing line empat bulan.
Sudetan itu terbuat terbuat dari dua pipa besar, masing-masing berdiameter dalam 3,5 meter dan diameter luar 4,05 meter.
"Teknologi hampir sama dengan mass rail transit (MRT), cuma diameternya lebih kecil, ini diameternya sekita 4 meter," ujar dia.
Jika line dua baru tembus ke titik temu Jalan Otista III hari ini, maka line satu sudah lebih dulu tembus ke titik pada Juni 2015.
Sementara itu, Menteri PU dan Perumahan Rakyat mengatakan tidak ada kendala berati dalam pelaksanaan pembangunan sudetan itu.
Untuk pembebasan lahan pembangunan selanjutnya, ia menargetkan selesai akhir Oktober 2015.
Sodetan yang dibiayai Anggaran Pemasukan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp492 miliar itu akan mengalirkan sebagian debit banjir Sungai Ciliwung sebesar 60 meter kubik per detik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
