Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada pada triwulan III/2015 berkisar 5,24%.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta DKI Jakarta Donny P. Joewono mengatakan capaian tersebut rendah dari nilai maksimal yang diproyeksikan, yaitu 5,4%.
"Angka pertumbuhan DKI Jakarta pada tahun ini diperkirakan 5%-5,4%. Kami memproyeksikan triwulan III/2015 5,24%. Lebih rendah dari proyeksi maksimal, tetapi tetap lebih tinggi ketimbang pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya di Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta, Selasa (27/10/2015).
Dia memaparkan pertumbuhan ekonomi di Jakarta pada triwulan I/2015 mencapai 5,08%. Nilai tersebut meningkat pada triwulan II/2015 yakni 5,15%. Menurutnya, masih tingginya angka pertumbuhan ekonomi di Ibukota masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Faktor lain yang mempengaruhi a.l. realisasi ekspor-impor dan investasi di Jakarta.
"Pertumbuhan ekonomi Jakarta tahun ini terbantu dengan adanya pekerjaan proyek infrastruktur, misalnya mass rapid transit (MRT) di tengah kota," katanya.
Lebih lanjut, Donny meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan jajaran PNS untuk menggenjot penyerapan APBD DKI Jakarta hingga akhir tahun ini. Pasalnya, kata dia, penyerapan anggaran berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Ibu Kota.
Dia mengatakan penyerapan APBD DKI hingga triwulan III/2015 baru mencapai 27,9%. Padahal, realisasi penyerapan anggaran di tahun-tahun sebelumnya mencapai 41%.
"Kalau membandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, pencapaian sekarang sangat minim. Ini memberi dampak kurang baik ke pertumbuhan ekonomi. Jika mau mencapai target 5,24% maka penyerapan setidaknya mencapai 62%," lanjutnya.