Bisnis.com, DEPOK- Pilkada Depok 2015 tinggal menghitung hari. Namun suhu politik sudah mulai memanas menyusul adanya kampanye hitam yang dinilai berbau suku, agama, ras dan antar golongansara (SARA).
Sebagian warga Depok pada Minggu (8/11/2015) dikejutkan oleh adanya spanduk bergambar pasangan Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi dengan tulisan “Haleluya...Puji Tuhan... Ayo Sukseskan Satu Kelurahan Satu Gereja” di beberapa lokasi seperti Sawangan, Cinere dan Ciyatam.
Sontak, spanduk tersebut dinilai merugikan pasangan Dimas-Babai. Sebab, pasangan nomor urut satu tersebut merasa tidak memasang spanduk itu. "Ini perbuatan jahat luar biasa," ujar Babai Suhaimi saat dihubungi Bisnis.com.
Babai menuding ada niat jahat dari pihak-pihak yang tidak menginginkan pasangan nomor urut satu memenangkan Pilkada Depok. Kampanye hitam itu, kata dia, terjadi dari jauh-jauh hari ketika Dimas Oky Nugroho sebelumnya difitnah sebagai non muslim.
Babai berencana akan melaporkan pihak yang memasang spanduk fitnah tersebut ke kepolisian. "Senin sekitar jam 11 atau jam 12 kita datangi Polresta Depok untuk laporkan kasus ini," ujarnya.
Dalam pemberitaan Bisnis.com sebelumnya, disebutkan Babai akan melaporkan pasangan nomor urut dua yakni Muhammad Idris-Pradi Supriatna. Babai mengklarifikasi bahwa rencana pelaporan ke Polresta Depok berkaitan dengan kasus spanduk SARA tersebut oleh pihak yang tengah diselidiki.
"Maaf, bukannya kami ingin laporkan Idris-Pradi, tapi kami akan laporkan adanya fitnah pada Dimas-Babai atas spanduk itu," katanya.
Babai mengatakan dampak adanya spanduk tersebut membuat suhu politik di Depok kian memanas. Termasuk di media sosial yang memposting foto spanduk berbau SARA tersebut.
"Kami juga sedang mendalami postingan beberapa pihak di Facebook yang terus membagikan isi spanduk itu apakah masuk pasal atau tidak. Kami sudah kantongi salah satu ulama di Depok yang membagikan foto spanduk itu," ujarnya.
Sebelumnya, sebagian warga Depok menilai keberadaan spanduk tersebut diduga dibuat oleh pihak lawan yakni pasangan nomor urut dua Idris-Pradi. Namun tudingan tersebut segera dibantah. "Tidak pernah kami lakukan pemasangan spanduk seperti itu," ujar Pradi.
Anggota Tim Sukses Idris-Pradi, Jusuf Alin Lubis kepada Bisnis.com mengatakan pihaknya tidak melakukan pemasangan spanduk tersebut.
"Tidak ada tim Idris-Pradi berlaku seperti itu, karena kita melakukan politik dengan santun dan melakukan upaya untuk meraih kemenangan dengan proses yang positif dan elegan," ujarnya.
Setiawan Rudi, anggota Tim Sukses Dimas-Babai mengatakan pihaknya sudah mencopot tiga spanduk berbau SARA tersebut untuk dijadikan bukti laporan.
Dia mengatakan ada isyarat pemasangan spanduk tersebut dilakukan oleh pihak lawan. "Bisa jadi, tapi kita tidak mau terburu-buru dan terprovokasi. Ini resiko head to head," katanya.