Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Rumah di Depok Masih Lesu

Pengusaha Real Estate Indonesia (REI) Bogor Raya mengungkapkan kondisi pasar properti di kawasan Bogor dan Depok melesu seiring belum pulihnya kondisi perekonomian dalam negeri.
Foto ilustrasi perumahan. / Bisnis Rahman
Foto ilustrasi perumahan. / Bisnis Rahman

Bisnis.com, DEPOK- Pengusaha Real Estate Indonesia (REI) Bogor Raya mengungkapkan kondisi pasar properti di kawasan Bogor dan Depok melesu seiring belum pulihnya kondisi perekonomian dalam negeri.

Koordinator REI Bogor Raya Revalino Alberto mengatakan faktor melemahnya penjualan perumahan di kawasan Bogor dan Depok antara lain penurunan suku bunga yang belum dirasakan konsumen dan kondisi perekonomian nasional yang belum stabil.

Menurutnya, pada kuartal pertama tahun ini pangsa pasar penjualan properti di kawasan Bogor Raya mencapai sekitar 30%-40% dibandingkan periode sama pada tahun lalu.

"Sehingga banyak calon konsumen lebih memilih menunda pembelian properti. Faktor lain adalah paket kebijakan pemerintah di sektor properti belum diikuti dengan regulasi yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor properti," ujarnya pada Bisnis, Rabu (30/3/2016).

Selain itu, dia menjelaskan lesunya pasar properti di terutama di Depok karena terganjal Peraturan Daerah yang menerapkan investasi perumahan kavling hanya boleh dibangun di atas lahan 120 meter.

Saat ini, kata dia, kalangan pengembang tengah menunggu putusan atas gugatannya terkait penolakan Perda tersebut ke Mahkamah Agung karena diyakini jika Perda terus diterapkan akan mengganggu iklim investasi di Depok.

"Saat ini kami di Depok hanya menjual stok sisa saja dengan tipe tipe kecil. Dalam sebulan rerata perumahan kami laku 2 atau 3 unit saja sudah bersyukur untuk menutupi biaya operasional perusahaan," ujarnya.

Dia berharap pemerintah bisa segera mengeluarkan regulasi yang tepat di sektor properti dan diharapkan lebih menyentuh bagi pebisnis properti kelas menegah dan bawah.

Selain itu, pihaknya menagih janji pemerintah untuk menurunkan suku bunga hingga singgle digit agar segera direalisasikan guna meningkatkan daya beli konsumen terhadap properti khususnya rumah melalui KPR.

Dia menambahkan saat ini pihaknya tengah menyasar kawasan Kabupaten Bogor yakni di Cibinong sebagai pasar yang cukup menjanjikan bagi pengembangan properti.

"Di kawasan tersebut banyak pengembang baru yang sebenarnya adalah pindahan dari pemain properti di Depok. Harganya juga masih terjangkau dan kawasannya masih asri untuk perumahan kecil dan cluster," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper