Bisnis.com, JAKARTA- Berdasarkan hasil evaluasi pertama penghapusan 3 in 1 yang dilakukan Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtran) DKI Jakarta terjadi peningkatan angka kemacetan.
Kepala Dinas Dishubtrans Andri Yansyah mengatakan terjadi peningkatan kemacetan di ruas jalan 3 in 1 sebesar 24,35%.
"Peningkatan kemacetan di ruas jalan 24,35%, namun di jalan-jalan kolektor terjadi penurunan tingkat kemacetan yang signifikan dan jalan sangat lancar (laporan petugas kepolisian dan Dishub di lapangan)," ujar Andri Yansyah melalui pesan singkat yang diterima Bisnis.com, Minggu (10/4/2016).
Andri mengatakan tingkat kemacetan terparah terjadi di kawasan Semanggi dan Jalan Jenderal Sudirman mengarah ke Bundaran Senayan.
Sementara itu, lancarnya ruas jalan kolektor di sejumlah titik lantaran para pengendara yang semula menggunakan jalan kolektor kini beralih ke ruas jalan protokol. Kemudian mereka kembali mencari jalur alternatif ke sejumlah ruas jalan kolektor lainnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga mengatakan bahwa terjadi peningkatan tren masyarakat yang menggunakan busway.
" Peningkatan sekitar 5% masyarakat yang menggunakan angkutan bus TransJakarta dan bus reguler," jelasnya.
Tak hanya itu, terjadi penurunan pula untuk masalah sosial yang melibatkan joki 3 in 1 dan eksploitasi anak di bawah umur yang berada di jalan saat ini sudah teratasi.
"Kami akan terus melakukan pemantauan setelah penerapan pengalihan rute alternatif dan rekayasa TL selama Senin-Rabu," pungkasnya.