Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lulung ke Ahok: Dengan Pengusaha Besar Mau Nego, Sama Rakyat Luar Batang "Ngumpet"

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Lulung kembali menyindir Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang enggan menemui warga Pasar Ikan, Luar Batang, Jakarta Utara. Lulung menilai Ahok cenderung bersembunyi ketimbang berdiskusi dengan warga.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung/Antara-Reno Esnir
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung/Antara-Reno Esnir

Kabar24.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Lulung kembali menyindir Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang enggan menemui warga Pasar Ikan, Luar Batang, Jakarta Utara. Lulung menilai Ahok cenderung bersembunyi ketimbang berdiskusi dengan warga.

"Kalau sama pengusaha besar kenapa mau negosiasi, ngobrol asik, di ruang ber-AC. Tapi kalau sama rakyat malah ngumpet, kan lucu. Kalau sama rakyat, pakai tentara sama polisi, gusur!" kata Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (12/4/2016).

Lulung menilai seharusnya dalam menentukan keputusan masyarakat sebaiknya jangan dijadikan objek, melainkan subyek. Menurut Lulung, seharusnya Ahok bisa menunjukkan batang hidungnya sebelum penertiban dan berdiskusi dengan warga setempat.

"Gubernur harus kelihatan muka. Jangan ngumpet (sembunyi). Gubernur kita tukang ngumpet, enggak bisa komunikasi dengan rakyat. Ini kegagalan. Rakyat dikasih polisi dan tentara juga kabur," kata Lulung.

Sementara itu, Ahok mengatakan alasannya tidak hadir mendatangi lantaran dia sudah pernah melihat sendiri kondisi Pasar Ikan di Luar Batang. Dia mengaku sudah menjelajahi kawasan Luar Batang hingga pelosok.

"Saya sudah lihat semua. Sebelumnya, kamu kira saya enggak datang? Semua, naik perahu jalan sampai dalam. Kamu kira semua daerah penggusuran aku gak pernah masuk jalan kaki ke dalam? Sudah," kata Ahok, kemarin.

Namun, menurut Ahok hadir sesaat akan ada penertiban adalah tindakan konyol. Terlebih, warga sekitar tidak kooperatif terhadap rencana penerbitan tersebut. Pihak yang meminta dirinya untuk datang ke lokasi penertiban adalah pengecut.

"Sekarang, pas lagi penggusuran, dar.. der... dor... Kamu suruh saya datang. Kamu itu pengecut. Kamu ngarep (berharap) di situ saya ribut. Orang lempar saya, kalau saya diam kamu tulis 'Ahok berdarah-darah dipukul orang. Kalau saya balas, pukul dia balik, Ahok menganiaya orang," kata Ahok.

Kemarin, Pemprov DKI Jakarta mulai menertibkan kawasan Pasar Ikan di Luar Batang, Jakarta Utara. Warga sudah mulai meninggalkan wilayah tersebut sejak beberapa haei ini. Tak sedikit warga yang menolak dipindahkan ke rumah susun yang telah disediakan. Pemprov DKI berencana menjadikan kawasan tersebut sebagai ruang terbuka hijau. Pemprov juga berencana membuat tempat wisata bahari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper