Bisnis.com, TANGERANG--Pemerintah Kota Tangerang kembali mengusulkan proposal pembangunan rumah susun sewa (rusunawa) dan bedah rumah kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pada tahun ini, Pemkot Tangerang berencana melakukan program bedah rumah sebanyak 2.800 unit dengan anggaran yang ditaksir mencapai Rp77 miliar. Khusus pembangunan rusunawa, Pemkot Tangerang hanya menyediakan lokasi sedangkan biaya pembangunannya ditanggu oleh Kementerian PUPR.
“Saya lupa berapa anggaran yang diusulkan kepada Kementerian PUPR, tapi kami terus mendesak kementerian terkait untuk segera merealisasikan kedua program ini karena urgensinya cukup tinggi,” kata Kepala Badan perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Said Endrawiyanto di Tangerang, Jumat (22/4/2016).
Pasalnya, pertumbuhan penduduk perkotaan semakin meningkat tiap tahunnya yang saat ini berjumlah 1,7 juta jiwa sehingga memacu peningkatan permintaan kebutuhan tempat tinggal.
Tak hanya itu, kebutuhan rumah murah juga menjadi solusi bagi Tangerang yang merupakan salah pusat industri dan perdagangan. Untuk memfasilitasi hal tersebut, pemkot sebenarnya sudah memiliki dua lokasi pembangunan rusunawa yakni di Gebang Raya, dan Manis Jaya.
“Tapi, persoalannya anggaran mereka [Kementerian PUPR] juga dipangkas sehingga kami harus menunggu kepastiannya. Paling cepat kami menunggu setelah APBN-P disahkan,” jelasnya.
Pada saat yang sama, Kepala Dinas Cipta Karya, Permukiman, dan Tata Ruang Kota Tangerang Dafyar Eliadi mengungkapkan rencana bantuan tersebut akan dialokasikan untuk membangun rusunawa di Kawasan Palem Semi seluas 4000 m2 dengan kapasitas 104 unit kamar.
“Intinya kami tengah menunggu segala proses dari KemenPUPR selesai, mudah-mudahan kalau lelangnya sudah selesai pembangunannya dapat dilaksanakan tahun ini,” jelasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah menekankan kebutuhan rusunawa dan rumah layak huni harus dipenuhi oleh pemerintah. “Apalagi Kota Tangerang didominasi oleh para pekerja dari berbagai daerah dan ditengah kondisi ekonomi yang cenderung melambat juga berdampak pada menurunnya pendapatan,” katanya.
Berdasarkan data yang dilansir Dinas Cipta Karya, Permukiman, dan Tata Ruang Kota Tangerang, jumlah rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang telah dibangun mencapai 17 blok yang terdiri dari 860 unit sejak 1996-2010.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan KemenPUPR Syarif Burhanudin menambahkan koordinasi yang telah dibangun selama ini dengan Pemkot Tangerang terkait rencana bantuan untuk pembangunan rusanawa akan segera dibahas.
“Apalagi usulan yang disampaikan juga sejalan dengan program yang ada di KemenPUPR. Mudah-mudahan kalau sudah selesai semua prosesnya termasuk lelangnya, Insya Allah bisa dilaksanakan tahun ini,” terangnya.