Bisnis.com, BEKASI--Wacana pembentukan kawasan ekonomi terpadu pada tiga kecamatan di Kota Bekasi mendapat angin segar, setelah Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sesuai dengan wacana tersebut.
Ketiga kecamatan yang diwacanakan menjadi lokasi kawasan ekonomi terpadu adalah Kecamatan Rawa Lumbu, Kecamatan Mustika Jaya dan Kecamatan Bantargebang.
Anggota Komisi C DPRD Kota Bekasi Komarudin mengatakan. setelah dilakukan konsultasi dengan pimpinan DPRD, diketahui bahwa RDTR di lokasi yang menjadi sasaran tersebut tidak lagi diperuntukan bagi penambahan jumlah industri.
Dalam RDTR tersebut, katanya, yang diperlukan adalah perdagangan dan jasa, seperti pengembangan industri kreatif. "Ketiga wilayah itu sudah cukup, tidak perlu ada penambahan industri. Lahan yang ada dimaksimalkan justru untuk hunian dan jasa. Artinya, berjalan seiring dengan apa yang kami wacanakan," katanya, Kamis (28/04/2016).
Menurutnya, profil warga di Rawa Lumbu dan sebagian warga di Mustika Jaya merupakan pekerja di Jakarta, sehingga diperlukan akses transportasi yang baik. Sementara sebagian besar warga Mustika Jaya dan Bantargebang perlu didorong pada peningkatan penciptaan industri kreatif.
Dengan demikian, kebutuhan akan adanya kawasan ekonomi terpadu yang berbasis pada perdagangan dan jasa sangat dibutuhkan di ketiga wilayah itu.
Untuk saat ini, pihaknya masih akan melakukan kajian terhadap wacana itu dengan para pakar dan pelaku usaha kreatif. Nantinya, akan dilakukan sosialisasi dan diajukan ke Pemkot Bekasi. "Yang pasti, ini ada peluang besar bagi ketiga kawasan yang kami sebut Mustika Baru."
Wacana Kawasan Ekonomi Terpadu Bekasi Bersambut
Wacana pembentukan kawasan ekonomi terpadu pada tiga kecamatan di Kota Bekasi mendapat angin segar, setelah Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) sesuai dengan wacana tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
10 jam yang lalu