Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahok Bakal Bongkar Tenda di Kawasan Luar Batang

Ahok Bakal Bongkar Tenda di Kawasan Luar Batang
Penertiban di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan Jakarta Utara, Senin (11/4)/Antara
Penertiban di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan Jakarta Utara, Senin (11/4)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sewot dengan keberadaan tenda yang menampung warga kawasan Luar Batang yang telah digusur dari rumahnya.

Ahok menegaskan tidak akan memberikan surat peringatan kesatu agar warga membongkar kembali tenda itu. Karena menurutnya, tenda itu didirikan di tanah negara.

"Ini tenda mau menduduki tanah negara. Maka kita bikin surat dari Wali Kota memperingati mereka yang menduduki tanah itu, kami bisa gugat anda," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, pada Jumat, 13 Mei 2016.

Ahok mengatakan, bantuan serta tenda yang diberikan kepada warga korban penggusuran itu tidak akan bertahan lama. "Nanti orangnya kalau udah nggak dikasih bantuan juga pergi kok. Kami udah ngasih peringatan. Apa yang mau dibuat bantuan sosial coba?" ujarnya.

Penggusuran kawasan Luar Batang berlangsung pada 11 April 2016. Ratusan rumah warga yang sejak tahun 1980-an berdiri, roboh oleh alat berat. Peristiwa itu merupakan bagian dari revitalisasi Kawasan Sunda Kelapa, Museum Bahari, dan kawasan Luar Batang.

Penduduk dipindahkan ke Rumah Susun Rawa Bebek di Jakarta Timur dan Rumah Susun Marunda di Jakarta Utara. Namun sebagian di antara mereka tidak betah dan kembali lagi ke Luar Batang.

Mereka tinggal di empat tenda besar sumbangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. "Benar, mereka dapat tenda. Tapi tenda itu bukan dari Partai Gerindra, tapi dari Pak Prabowo," ujar Aryo Djojohadikusumo, anggota Fraksi Gerindra di DPR dan keponakan Prabowo.

Soal sumbangan tenda itu, Ahok hanya tertawa. Dia meminta wartawan Balai Kota untuk ikut-ikutan  meminta tenda.  "Iya dong, kasih tahu untuk partai-partai penyumbang misalnya. Bilangin wartawan Balai Kota minta tenda lagi,  mau dudukin Monas dan Balai Kota. Lumayan," kata Ahok.

Daeng Rais, warga Luar Batang yang digusur mengakui menguruk bantaran pantai di belakang gudang pada 15 tahun lalu. Baru dua tahun tanah basah bisa dikeringkan lalu dibangun rumah.

Penduduk yang hendak membangun rumah syaratnya sudah tinggal di Luar Batang sepuluh tahun. Menurut Rais, pengurukan itu diizinkan Lurah Penjaringan.

Rais dan sebagian penduduk menolak tanda tangan pernyataan relokasi. Mereka lalu kembali ke Luar Batang dan mendirikan tenda yang dipasokan Jaringan Merah Putih, organisasi pendukung Prabowo Subianto. Mereka tinggal di sana menuntut Basuki mengganti bangunan yang dirobohkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper