Bisnis.com, JAKARTA - Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya menghibahkan lahan seluas 34 hektar untuk mendukung program Normalisasi Kali Ciliwung, Jakarta Timur.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Laksmana mengatakan penyerahan tanah milik Kodam Jaya tersebut guna mendukung pembangunan yang ada di Ibu Kota.
"34 hektar tersebut bukan lahan tidur. Kawasan militer kan besar sekali. Tanah di pinggiran itu kalau kena program pemerintah kenapa gak diserahkan saja?" ujarnya di Balai Kota DKI, Kamis (19/5).
Kesepakatan hibah lahan tersebut ditandatangani oleh tiga pihak, yaitu Pemprov DKI, Kodam Jaya, dan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tujuannya tak lain untuk mendukung program Normalisasi Kali Ciliwung yang diusung oleh Pemprov DKI dan pemerintah pusat.
Objek tanah yang bakal dihibahkan berada di tiga titik, yaitu Komplek Rindam Jaya Kelurahan Gedong (Jakarta Timur), Komplek Zeni Kelurahan Rawajati (Jakarta Selatan), dan Komplek TNI AD Berlan Kelurahan Kebon Manggis (Jakarta Timur).
"Pokoknya kami siap mendukung semua program pemerintah. Hibah ini salah satunya," jelasnya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaskan meski Kodam Jaya menghibahkan lahannya sebesar 34 hektare umtuk normalisasi Sungai Ciliwung, tak ada kompensasi untuk Kodam Jaya
"Enggak ada kompensasi. Memangnya Ciliwung punya DKI? Jakarta ini ibu kota negara, lho. Masa TNI mesti kasih kompensasi, emangnya tukar menukar?," ujar Ahok.
Saat ini, lanjutnya, lebar sungai Ciliwung hanya 15-20 meter. Sedangkan untuk meminimalisasi banjir maka lebar sungai harus seperti semula yakni 40-50 meter.
Nantinya jika Ciliwung selesai dinormalisasi, maka sisa hibah lahan Kodam Jaya di tepi ciliwung dapat dimanfaatkan untuk membangun rumah susun atau apartemen murah untuk warga bantaran sungai yang harus direlokasi.