Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEMO 4 NOVEMBER : GP Ansor Larang Kadernya Demo

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Yaqut Cholil Qoumas melarang semua kadernya terlibat dalam aksi unjuk rasa yang akan digelar pada Jumat (1/11/2016).
Sejumlah anggota Brimob melakukan penjagaan di halaman kantor Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Selasa (1/11). Sedikitnya 28 kompi atau sekitar 2.800 personel Brimob dari berbagai Polda disiapkan guna mengamankan aksi demonstrasi 4 November 2016 terkait dugaan penistaan agama./Antara
Sejumlah anggota Brimob melakukan penjagaan di halaman kantor Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta, Selasa (1/11). Sedikitnya 28 kompi atau sekitar 2.800 personel Brimob dari berbagai Polda disiapkan guna mengamankan aksi demonstrasi 4 November 2016 terkait dugaan penistaan agama./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Yaqut Cholil Qoumas melarang semua kadernya terlibat dalam aksi unjuk rasa yang akan digelar pada Jumat (1/11/2016).

Yaqut hanya mengizinkan kadernya terlibat dalam pengamanan.

"Saya larang kader Ansor dan Banser terlibat dalam demonstrasi nanti, apa pun alasannya. Akan tetapi, untuk urusan pengamanan, kader boleh terlibat. Tapi itu pun hanya boleh dilakukan jika negara memanggil, meminta melalui aparat keamanan," ucap Yaqut dalam pesan tertulisnya, Selasa (1/11/2016).

Yaqut pun turut menyikapi rencana demonstrasi nanti yang dilakukan beberapa kelompok tersebut.

Yaqut berujar, perbedaan pendapat dalam kontestasi politik adalah sebuah kewajaran dan pendewasaan dalam demokrasi. Pendewasaan juga terjadi ketika ada pihak-pihak yang ingin menyampaikan aspirasi melalui demonstrasi. Sebab, itu bagian dari demokrasi.

Untuk itu, GP Ansor, ujar Yaqut, meminta aparat kepolisian terus memproses secara hukum laporan kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Ini yang menjadi pemantik protes dan kegaduhan di kalangan masyarakat," ujar Yaqut.

Dia juga mengimbau seluruh umat beragama dan elemen bangsa menghormati proses hukum. Selain itu, seluruh umat beragama dan elemen bangsa diminta menghargai apa pun yang nanti menjadi keputusan pihak berwenang terkait dengan dugaan penistaan agama.

Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi pada masa mendatang, Yaqut berpesan agar semua pejabat negara, terutama kepala daerah, menghargai budaya Indonesia yang selalu mengedepankan kesantunan dalam berucap dan bertindak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper