Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setya Novanto: Jangan Ada Prasangka Setelah Ahok Tersangka

Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto meminta semua pihak menghilangkan prasangka dan rasa curiga setelah pemerintah dan aparat penegak hukum melaksanakan tugasnya dengan sangat baik dalam kasus dugaan penistaan agama oleh Calon Gubenur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam musyawarah daerah (Musda) DPD Partai Golkar DKI Jakarta di Jakarta, Minggu (19/6)./Antara
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam musyawarah daerah (Musda) DPD Partai Golkar DKI Jakarta di Jakarta, Minggu (19/6)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto meminta semua pihak menghilangkan prasangka dan rasa curiga setelah pemerintah dan aparat penegak hukum melaksanakan tugasnya dengan sangat baik dalam kasus dugaan penistaan  agama oleh Calon Gubenur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Jangan lagi ada prasangka dan rasa curiga,” ujar Novanto kepada wartawan, Kamis (17/11/2016).

Menurutnya, keputusan hukum itu menunjukkan kepolisian sudah bekerja secara profesional dan independen, tanpa intervensi siapapun.

“Jadi, saya mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap tenang, dan menjaga ketertiban di lingkungannya masing-masing, jangan mau diprovokasi atau termakan isu-isu negatif, paska keputusan Polri terhadap Ahok,” ujarnya.

Novanto juga mengajak seluruh elemen bangsa termasuk partai-partai politik untuk menjaga suasana damai, penuh kebersamaan dan kekeluargaan. Dengan demikian, kehidupan demokrasi dapat berjalan dengan baik dalam bingkai NKRI.

“Saya juga sangat mengapresiasi pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo, yang konsen terhadap permasalahan ini, dengan memerintahkan agar penanganan kasus ini dibuka dengan transparan, tidak boleh ada intervensi, dan mempercayakan penuh kasus ini ke aparat penegak hukum,” ujarnya.

Sementara ktu, Ketua DPP Partai Golkar, Yoris Raweyai memastikan partainya tidak akan menarik dukungan usai calon gubernur DKI  Jakarta yang diusung meski telah berstatus tersangka.

"Tidak bisa. Kalau kita sudah daftar di KPU, itu ada aturan, enggak bisa terus kita bilang cabut dukungan, kecuali dinyatakan dia enggak boleh ikut dalam proses pilkada, itu lain cerita,” ujar yoris.

Menurutnya, proses Ahok sebagai calon gubenur tetap berjalan, dan Golkar akan tetap mendukung.

Sikap Golkar akan berbeda ketika kasus Ahok sudah diketok palu oleh pengadilan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper