Bisnis.com, JAKARTA – Dinas Kebersihan DKI Jakarta melakukan penambahan sebanyak 45 alat berat guna mengoptimalkan pengelolaan sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, seiring telah diswakelolakan oleh Pemda DKI Jakarta.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan penambahan tersebut ditargetkan dapat mengurai antrian dan memangkas waktu tinggal (dwelling time) truk sampah saat membuang sampah di tempat pengolahan sampah terbesar di Indonesia itu.
"Dinas Kebersihan melakukan pengadaan sebanyak 45 alat berat untuk penanganan sampah di TPST Bantargebang," ujarnya, Senin (28/11/2016).
Menurutnya pengadaan puluhan alat berat tersebut menggunakan APBD murni dan APBD Perubahan 2016. Puluhan alat itu rinciannya antara lain berjenis eskavator sebanyak 18 unit, 14 unit buldoser, 2 unit excavator long arm, 6 unit wheel loader dan 5 unit refuse compactor.
"Alat berat ini menambah kekuatan 15 armada alat berat yang sebelum telah ada di TPST, sehingga total mengunakan 60 alat berat dan semuanya sekarang sudah beroperasi," terangnya.
Menurutnya jumlah total alat berat yang digunakan unitnya saat ini itu sudah sama dengan jumlah alat berat yang digunakan pengelola swasta sebelumnya.
Pihaknya optimistis dengan penambahan alat berat ini, maka lama antrian truk sampah di TPST Bantargebang tidak melebihi dari 3 jam, sehingga ritasi truk sampah dapat lebih optimal.
Kepala Unit Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (UPST) Dinas Kebersihan, Asep Kuswanto mengatakan alat-alat berat tersebut digunakan untuk melakukan perapihan sampah di zona titik buang, perataan, dan pemadatan sampah untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan lahan dan kestabilan permukaan TPST.
Menurutnya, unit yang dipimpinnya berupaya memperbaiki pengelolaan TPST Bantargebang seiring dilakukannya pengambil alihan (take over) pengelolaan Bantargebang pada Juli 2016 dari pihak ketiga karena sebelumnya pengelolaan TPST Bantargebang dinilai tidak optimal.
Selain melakukan penambahan alat berat, pihaknya mengklaim juga sudah perbaikan jalan di dalam TPST, perbaikan instalasi pengelolaan air sampah, dan membangun pencucian mobil. "Yang terpenting kami akan menerapkan standar sanitary landfill yang benar," kata Asep.