Bisnis.com, JAKARTA - Plt Kepala Kantor SAR Jakarta, Hendra Sudirman, mengatakan 17 dari 23 korban jiwa KM Zahro Express belum dapat diidentifikasi, karena luka bakar serius.
Sementara itu, 17 korban hilang masih belum ditemukan, tim gabungan yang terdiri dari Badan SAR Nasional, PMI, polisi, dan lain-lain masih terus mencari korban.
"Belum ketemu, kami masih terus mencari, sampai saat ini belum ada kendala pencarian," kata dia di Jakarta, Selasa (3/1/2017).
Sebelumnya, Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Mochamad Iriawan, Senin (2/1/2017), mengatakan, ada tiga korban kebakaran KM Zahro Express yang diidentifikasi tim Identifikasi Korban Bencana Kepolisian Indonesia.
Dari 23 korban jiwa, 20 orang meninggal karena terbakar dan tiga yang lain meninggal karena tenggelam.
Iriawan mengatakan, tim itu akan terus bekerja mengidentifkasi 17 korban terbakar lain. Sementara itu nahkoda KM Zahro Express, M Nali, ditetapkan menjadi tersangka.
KM Zahro Express yang berangkat dari Pelabuhan Kali Adem menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar di sekitar Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara pada pukul 08.46 WIB Minggu (1/1/2017).
Kapal yang mengangkut lebih dari 150 orang itu terbakar setelah berlayar kurang lebih dua mil atau sekitar 20 menit pelayaran.