Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keceriaan dan Keragaman di Kalijodo

Ruang publik di Jakarta seperti barang mahal dan langka. Sekalipun ada, tidak dapat diakses semua lapisan masyarakat. Beruntung lah sekarang ada Ruang Terbuka Hijau Kalijodo. Kawasan yang dahulunya kawasan prostitusi itu disulap jadi tempat bermain bersama masyarakat Ibu Kota.
Taman Kalijodo/Dika Irawan
Taman Kalijodo/Dika Irawan
Bisnis.com, JAKARTA-Ruang publik di Jakarta seperti barang mahal dan langka. Sekalipun ada, tidak dapat diakses semua lapisan masyarakat. Beruntung lah sekarang ada Ruang Terbuka Hijau Kalijodo. Kawasan yang dahulunya kawasan prostitusi itu disulap jadi tempat bermain bersama masyarakat Ibu Kota. 
 
Kawasan Kalijodo yang berada di wilayah administratif Jakarta Barat dan Jakarta Utara itu kini dirancang sebagai ruang terbuka hijau. Lebih dari itu, RTH Kalijodo difungsikan untuk ruang publik. Di sana tersedia beragam fasilitas yang memanjakan warga dari berbagai kalangan dan usia. 
 
Ada skate park, tempat bagi anak-anak maupun remaja bermain papan seluncur. Di sekitar area tersebut juga  dibuat jalur bergelombang untuk bermain sepeda. Skate park  tak pernah sepi oleh aktivitas karena kerap dipenuhi anak-anak yang bermain papan seluncur maupun bersepeda.
 
Kemudian, bagi para pengunjung yang hendak berteduh atau sekadar duduk santai disediakan tempat bernaung  semacam pendopo. Rangka atap dan pilar pendopo tersebut menggunakan baja yang didesain dengan gaya sederhana dan modern. Tempat bernaung ini sudah dilengkapi musala dan toilet bagi para pengunjung. 
 
Menempati area sekitar 3,5 hektare, RTH Kalijodo memiliki jalur-jalur joging yang membelah kawasan tersebut. Sepanjang jalur joging, di beberapa titik terdapat fasilitas olahraga kelenturan tubuh seperti chalistenics. 
 
Keceriaan dan Keragaman di Kalijodo
 
Pada bagian lainnya, RTH ini difungsikan sebagai ruang publik terpadu ramah anak (Rpetra). Posisinya berada di bagian depan RTH, menghadap ke arah Jalan Pangeran Tubagus Angke. Sejumlah fasiltas disediakan seperti area bermain anak, ruang pembinaan kesehjateraan keluarga, ruang laktasi, dan perpustakaan. Dengan beragam fasiltas itu wajar bila
 
Kalijodo sekarang adalah tempat bermain bersama warga Jakarta. 
 
Kehadiran RTH Kalijodo tak lain untuk memenuhi dahaga warga ibu kota yang mengidamkan ruang berkumpul bersama. Makanya tidak heran belum lama dibuka, kawasan tersebut senantiasa dipadati warga. Sebab selama ini warga ibu kota seakan kesulitan mencari ruang publik untuk beraktivitas menyenangkan dan gratis. Akhirnya mau tak mau masyarakat menjadikan mal-mal sebagai ruang publik. 
 
Arsitek RTH Kalijodo Yori Antar berpandangan mal atau pusat perbelanjaan tidak ideal dijadikan ruang publik lantaran tempat tersebut tak dapat diakses seluruh lapisan masyarakat.
Berangkat dari fakta bahwa Jakarta sangat kekurangan ruang publik, maka dia desain RTH Kalijodo plus dengan ruang publik. 
 
Yori menjelaskan, keberdaan ruang publk di Kalijodo bertujuan untuk membuat RTH lebih hidup. Menurut dia tidak hanya ruang publik semata, kawasan Kalijodo kini berfungsi sebagai area olahraga. 
 
Dengan desain sebagai ruang publik, dia menuturkan kawasan Kalijodo harus benar-benar terbuka. Fasilitas-fasilitas di dalamnya harus bisa diakses warga tanpa terkecuali. Makanya di kawasan ini terdapat sejumlah akses di beberapa titik agar dapat dijangkau warga. Dengan demikian, Kalijodo tidak menjadi eksklusif.
 
"Akses-akses ini ibaratnya totok jari, semua pembuluh darah yang mampet bisa lancar. Jadi orang-orang di kawasan dengan mudahnya bisa keluar masuk," tuturnya kepada Bisnis belum lama ini. 
 
Sebagai RTH, Yori menuturkan kawasan Kalijodo sudah banyak ditanami pohon-pohon. Namun saat ini belum terlihat hijau karena pohon-pohon tersebut baru ditanam dan masih kering. Dia memprediksi bila pohon-pohon tersebut besar kawasan ini akan semakin hijau dan asri. 
 
Keceriaan dan Keragaman di Kalijodo
Mengenai kehadiran skate park, Yori sengaja menghadirkan area tersebut untuk membuat kawasan tetap hidup. Sebab lalu lalang anak-anak yang bermain skateboard atau sepeda menjadikan Kalijodo menjadi lebih aktif sepanjang hari. 
 
"Dengan adanya skate park itu kegiatannya penuh seharian seperti mesin," ujarnya. 
 
Dalam merancang kawasan Kalijodo, arsitek lulusan Teknik Arsitektur Universitas Indonesia itu betul-betul memperhatikan kebiasaan warga sekitar. Oleh sebab itu, dia desain tanah di Kalijodo dengan bentuk-bentuk miring, tinggi. Alasannya, dengan tanah miring itu para pengunjung bisa melihat satu sama lainnya.  
 
"Orang di Jakarta karakternya senang memperhatikan orang lain," ujarnya.
 
Meski Kalijodo diubah total dari kondisi sebelumnya, Yori mengatakan di area ini terdapat pintu air yang tidak bisa diganggu. Alhasil dibangun dua dinding besar untuk menutupi pintu air tersebut. Nantinya di tempat tersebut juga akan dibuat tempat pengelolaan sampah. Sedangkan bagian dindingnya dapat dimanfaatkan untuk tempat mural dan grafiti.  
 
Kemudian di antara dua dinding itu, dibangun tangga untuk menjembatani antara area depan dan belakang kawasan Kalijodo. Yori tak mau asal-asalan dalam merancang tangga tersebut. Dia desain jembatan tersebut cukup lebar sehingga dapat dimanfaatkan muda-mudi untuk nongkrong maupun berfoto.
 
 "Jadi banyak sudut yang mereka bisa manfaatkan di area ini," tuturnya. 
 
Yori mengatakan, pembangunan kawasan ini sepenuhnya menggunakan anggaran tanggung jawab sosial Sinar Mas sebesar Rp20 miliar. Namun ketika dalam proses pengerjaan, ujarnya, untuk mendesain tanah-tanah miring saja sudah menghabiskan Rp15 miliar. Solusinya, dia gunakan tanah asli kawasan tersebut untuk mendesainnya. 
"Akhirnya total keluar Rp25 miliar," ujarnya. 
 
Menurut dia sudah saatnya perusahaan-perusahaan besar berperan mempromosikan Jakarta sebagai kota elegan. Kota di mana memiliki banyak ruang publik bagi warganya karena semakin hari kota ini terasa sesak oleh kemacetan dan pembangunan. 
 
Di samping itu, ujar Yori, ada manfaat lebih jika perusahaan membangun taman-taman di perkotaan karena secara tak langsung mereka dapat berpromosi, tanpa harus beriklan di billboard yang justru merusak pemadangan kota.
 
Soal perawataan RTH Kalijodo, Yori mengatakan, selama setahun akan diurus Sinar Mas. Setelah itu perawatan akan dialihkan ke Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kehutanan. Yori menuturkan begitu diserahkan ke Pemprov mau tak mau mereka harus mampu merawat kawasan tersebut. Diakuinya bukan perkara mudah soal perawatan ini. 
"Seperti yang sudah-sudah, membangun itu gampang, sedangkan merawatnya susah," ujarnya. 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper