Bisnis.com, TANGSEL - Sejumlah pedagang tempe di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) berharap rencana pembinaan terhadap produsen dengan membangun Zona Industri Tempe di Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang, Tangsel tidak membuat harga jualnya naik.
Sumarto, pedagang tempe di Pasar Ciputat, Tangsel, mengatakan sudah mendengar kabar bahwa Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangsel akan melaksanakan program pembangunan kawasan Zona Industri Tempe Kedaung.
“Saya berharap tidak ada tambahan beban baru bagi para pengrajin tempe, misalnya persyaratan dan biaya baru yang membebani mereka, seperti biaya pembinaan, biaya standardisasi dan biaya lain-lain yang ujung-ujungnya harga tempe menjadi lebih mahal,” katanya, Kamis (23/2/2017).
Menurutnya, harga jual tempe sekarang di Pasar Ciputat dan Pasar Cimanggis, Kecamatan Ciputat dan beberapa pasar tradisional lainnya di Tangsel berkisar antara Rp3.000-Rp6.000 per potong sesuai dengan ukurannya.
Dikatakan, harga jual tempe dan tahu di Tangsel dan pada umumnya di Tanah Air sangat tergantung pada bahan baku berupa kedelai, yang sebagian besar masih diimpor dengan harga yang mengikuti perkembangan harga pasar dunia.
Untuk itu, lanjutnya, keterlibatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangsel tidak hanya sekedar membangun kawasan Zona Industri Tempe Kedaung, tetapi juga memberikan bantuan dalam bentuk menjamin ketersediaan bahan baku dengan harga yang kompetitif.
Sebelumnya, diberitakan bahwa Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangsel akan menggandeng Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk meningkatkan kualitas tempe yang diproduksi oleh sekitar 150 perajin produsen tempe di Tangsel.
Selain itu, para perajin tempe dengan karyawannya yang mencapai sekitar 600 orang itu akan diberikan bekal tentang proses produksi tempe yang berkualitas seperti teknik pengolahan yang baik hingga pendistribusiannya secara lebih cepat.