Bisnis.com, JAKARTA - Sudah lama Kalijodo dikenal sebagai tempat pelacuran. Arsitek Yori Antar ingin citra negatif Kalijodo itu berubah.
Apalagi sekarang tempat itu memang sudah benar-benar berbeda. Tidak ada lagi bar dan kafe tempat mangkal wanita-wanita penghibur. Sekarang menjadi taman nan asri dan tempat bermain untuk anak, berikut sarana pendukungnya.
Pemilik nama lengkap Gregorius Antar Awal itu ingin Kalijodo menjadi ikon wisata di Indonesia. Ia berharap bisa menciptakan legenda baru di lokasi itu.
“Kalijodo, yang dulu dipandang dengan tanda kutip, menjadi ruang main bersama dan harus bisa dipromosikan: kalau belum ke Kalijodo belum ke Jakarta," kata dia, akhir Februari lalu.
Tidak heran jika Yori itu merasa bangga dengan perubahan Kalijodo itu. Sebab dia terlibat langsung menata Kalijodo menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA).
Bersama Han Awal and Partners Architects, Yori menjadi arsitek untuk selusin RPTRA di Jakarta. Dia mengerjakan satu untuk Sinarmas di Kalijodo, sisanya dia sumbangkan sebagai ”CSR” pribadi untuk pemerintah Jakarta.
“Kami jarang tersentuh proyek-proyek seperti ini. Dan ini menjadi kesempatan buat kami berkarya untuk masyarakat,” kata Yori.
Dari 188 RPTRA yang sudah terbangun di Jakarta saat ini, total ada 123 yang melibatkan jasa arsitek secara cuma-cuma seperti yang disumbangkan Yori tadi. Sebanyak 123 taman itu dibangun menggunakan dana dari kas daerah alias APBD.
“Saya dan kawan-kawan arsitek lain merasa harus punya program arsitektur kota. Program itu buat saya sepertinya terealisasi sekarang,” kata Yori lagi.
Tiga hari setelah taman dan ruang publik Kalijodo diresmikan Gubernur DKI Jakarta dan dijejali para tamu undangan, Yori kembali ke tempat itu. Berdiri di atas jalur khusus sepeda, dia membayangkan Kalijodo kelak bisa menjadi lokasi ikonik, seperti Merlion Park di Singapura atau Manneken Pis di Belgia.
“RTH Kalijodo juga memiliki seni instalasi sumur yang dibuat oleh Hanafi Muhammad. Juga berbagai ruang seni lain yang membuatnya unik,” katanya mulai berpromosi.
Apalagi, dia menambahkan, pembangunan belum sepenuhnya selesai. Kalijodo saat ini masih dalam tahap pertama, dan masih ada dua tahap pembangunan lagi di sana.
"Tahap kedua adalah pembangunan masjid, sesuai dengan permintaan masyarakat,” ujarnya. Selain itu, pembenahan bantaran Kali Krendang di sisi ruang terbuka hijau baru itu masuk tahap pembangunan kedua.
Untuk tahap ketiga, Yori mengatakan akan memaksimalkan RTH dan RPTRA Kalijodo sebagai motor penggerak ekonomi di lingkungan sekitar. Rencananya, tiga buah jembatan dibangun melintasi Kali Krendang ke Jalan Bidara Raya. "Dengan jembatan itu, jalanan di seberangnya (Jalan Bidara Raya) bisa ramai, dan diharapkan akan menjadi pusat kuliner," kata dia.
RTH dan RPTRA Kalijodo memiliki luas total hingga 3,4 hektare. Fasilitas lainnya di antaranya taman bermain untuk anak dan skate park berstandar internasional. Taman dan ruang publik ini terbuka 24 jam bagi warga untuk mengaksesnya.