Bisnis.com, JAKARTA – Cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Pemprov DKI Jakarta tercatat mencapai 80% dari total penduduk.
Andayani Budi Lestari, Direktur Kepesertaan dan Pemasaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengatakan jumlah peserta di DKI Jakarta mencapai 7,9 juta atau hampir 80%. Angka ini lebih tinggi dari peserta keseluruhan nasional sekitar 176,7 juta atau 70%.
"Jumlah tersebut merupakan tertinggi di Indonesia dalam hal cakupan pesertanya,” katanya seperti dikutip dalam laman resmi pemprov, Sabtu (29/4/2017).
Menurutnya, dari total peserta yang telah terdaftar dalam layanan JKN-KIS, sebanyak 4,98 juta jiwa di antaranya dibayarkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Sisanya, sekitar 2,92 juta atau 36% dibayarkan secara mandiri.
Pencapaian kepesertaan JKN-KIS tersebut, lanjut Andayani, terjadi karena didukung komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam memberikan layanan kesehatan kepada warganya. Dua tahun ke depan, seluruh warga di Ibukota diya sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
"Ini akan mempercepat universal coverage, sehingga target 1 Januari 2019 bisa terlaksana,” imbuhnya.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 267 kelurahan di wilayah DKI Jakarta kini bisa menerima pendaftaran calon peserta JKN KIS. Upaya ini dibuat untuk memperluas akses pendaftaran BPJS Kesehatan untuk masyarakat, khusus untuk Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) alias peserta perorangan.
Andayani mengatakan saat ini ada potensi 32,8 juta jiwa calon peserta kategori PBPU yang belum mendaftar. Selain itu, pendaftaran peserta ini tidak hanya berlaku bagi pemilik KTP Jakarta, tetapi juga masyarakat yang berdomisili di DKI Jakarta namun punya KTP di luar Ibu Kota.