Bisnis.com, JAKARTA – Kontribusi PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk untuk pendapatan asli daerah (PAD) DKI Jakarta terus meningkat setiap tahunnya.
Hal ini disampaikan C. Paul Tehusijarana, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, saat berkunjung ke kantor Bisnis Indonesia bersama jajaran direksi pada hari ini, Rabu (18/10/2017).
“Perseroan memberi kontribusi secara langsung ke pendapatan asli daerah (PAD) dari dividen, pajak hiburan, pajak bumi dan bangunan, dan pajak lainnya,” ujarnya.
Pada akhir tahun 2016, kontribusi perseroan mencapai Rp264,29 miliar. Angka tersebut naik, jika dibandingkan tahun 2011 hingga 2015 yang secara berurutan mencapai Rp122,13 miliar, Rp130,01 miliar, Rp141,29 miliar, Rp155,28 miliar, dan Rp224,69 miliar.
Hingga pertengahan tahun 2017, kontribusi Jaya Ancol mencapai Rp82,06 miliar. Paul menyebut pertumbuhan setoran pada tahun ini memang lebih pelan. Namun demikian, pihaknya tidak menjabarkan secara detail penyebabnya.
Dalam kunjungan kali ini, pihak Jaya Ancol juga menceritakan detail perjalanan sejarah Ancol. Pada awalnya, sambung dia, Presiden Soekarno menginginkan agar Ancol menjadi kawasan wisata. Adapun, proses reklamasi rawa dimulai pada 1962.
Baca Juga
Setelah menjadi perusahaan terbuka, perseroan memiliki porsi kepemilikan saham sekitar 72% Pemprov DKI Jakarta, 18% PT Pembangunan Jaya, dan 10% masyarakat.