Bisnis.com, JAKARTA - Perjanjian kerja sama antara PT Aetra Air Jakarta dan PT PAM Jaya akan berakhir pada 2023 mendatang.
Direktur Utama PT Aetra Air Jakarta Mohammad Selim mengatakan setelah perjanjian kerja sama habis, maka aset milik Aetra akan diserahkan ke PAM Jaya.
"Termasuk para karyawannya. Sesuai perjanjian memang begitu. Logikanya aset Aetra yang dimiliki PAM Jaya juga dengan karyawannya," paparnya.
Saat ini, kata dia, para karyawan Aetra terdapat sekitar 500 orang. Dia memperkirakan pada 2023 nanti para karyawan yang ditarik ke PAM Jaya kurang dari 100 orang.
"Karena mungkin banyak yang pensiun. Oleh karena itu nanti kemungkinan bakal ada penerimaan karyawan baru di PAM Jaya," ujarnya.
Seperti diketahui, Aetra telah bekerja sama dengan PAM Jaya sebagai operator swasta penyedia air minum di Jakarta pada Februari 1998. Luas cakupan pelayanan Aetra mencapai 30.558 hektare untuk wilayah Jakarta Timur dan sebagian wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
Sebelumnya, Pemprov DKI melalui Perusahaan Air Minum (PAM Jaya) mengajukan rencana restrukturisasi kontrak konsesi dengan dua operator bersih, yaitu PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) dan PT Aetra Air Jakarta (Aetra).
Pembahasan restrukturisasi diajukan menjelang berakhirnya konsesi perjanjian kerja sama (PKS) pegelolaan air bersih di Ibu Kota pada 2023.