Bisnis.com, JAKARTA--Himpunan Pengusaha Muda Indonesia DKI Jakarta atau HIPMI Jaya menargetkan bibit-bibit pengusaha muda baru, khususnya di Ibu Kota.
Ketua Umum Hipmi Jaya Afifuddin Suhaeli Kalla mengatakan pihaknya tengah memaksimalkan program HIPMI Perguruan Tinggi guna menularkan "virus" kewirausahaan kepada para mahasiswa.
"Kami telah melakukan MoU [memorandum of understanding] dengan 13 perguruan tinggi di Jakarta. Tujuannya untuk sharing dengan para mahasiswa mau menjadi pengusaha," katanya di Wisma Bisnis Indonesia, Kamis (22/2/2018).
Dia menuturkan beberapa perguruan tinggi ternama yang telah bergabung dengan program ini, yaitu Universitas Indonesia, Universitas Trisaksi, Prasetiya Mulya Business School, hingga Universitas Podomoro.
Afi mengatakan pihaknya juga mencoba menjalin kerja sama dengan universitas lain. Salah satunya London School of Public Relations (LSPR).
Latar belakang pelaksanaan program HIPMI Perguruan Tinggi karena adanya masalah yang dihadapi oleh mahasiswa tingkat akhir, khususnya yang mengambil jurusan bisnis.
Baca Juga
"Saya dapat informasi bahwa saat ini mahasiswa bisnis kalau lulus enggak mau jadi pengusaha, tetapi kerja sama orang lain atau bahkan PNS [pegawai negeri sipil]," imbuhnya.
Menurutnya, sebagian besar mahasiswa bisnis takut mengalami kegagalan ketika memulai bisnis. Padahal, kegagalan tersebut wajar dalam dunia usaha. Masalah lainnya terkait sulitnya mendapatkan permodalan.
"Anggota HIMPI Jaya ini kan sudah memiliki pengalaman. Insight ini bisa di-sharing kepada para mahasiswa menggunakan bahasa millenials," jelasnya.
Hipmi Jaya memiliki 10 bidang, yaitu keorganisasian, ekonomi-perbankan, perdagangan-perindustrian, sumber daya alam, ekonomi kreatif-telekomunikasi, infrastruktur-properti, perikanan-agrobisnis, hubungan luar negeri, dan kepemudaan.
Menurutnya, jumlah anggota Hipmi se-Jakarta saat ini sudah mencapai 3.500 orang dengan penambahan sekitar 200 orang pengusaha setiap tahun.