Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menyiapkan nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk menyiapkan edukasi tanggap bencana bagi warga Ibu Kota.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan akan segera bertemu dengan pihak BMKG pada Rabu (7/3/2018) untuk mempersiapkan MoU/nota kesepahaman tentang tanggap bencana Jakarta. Hal ini demi mempersiapkan warga Ibu Kota dalam menghadapi berbagai bencana seperti gempa megathrust berkekuatan 8,7 skala richter yang sedang mengancam Jakarta.
"Kita ingin punya kesiapan karena musibah anytime [dapat terjadi]," kata Sandi, Senin (5/3/3018).
Menurutnya, pembahasan teknis mengenai ini telah dipersiapkan langsung oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Jupan Royter.
"Teman-teman dari BPBD lagi menggagas dan nanti akan dilakukan MoU bersama BMKG. Kita harapkan nantinya ada latihan-latihannya," ujarnya.
Sandi menjelaskan bila latihan penanganan bencana mutlak diperlukan bagi setiap warga Ibu Kota dan para pemangku kepentingan. Adapun hal ini untuk mempersiapkan waktu kritis setelah kejadian bencana yang terhitung selama 72 jam. Dalam 72 jam ini yang menentukan bagaimana sikap yang harus diambil oleh Pemprov DKI beserta SKPD yang bertugas untuk menyelamatkan korban yang masih terjebak di daerah bencana.
Baca Juga
"Saya belajar di Jepang kemarin bahwa 72 jam itu golden period. Apa yang mereka lakukan, yakni mengamankan air, makanan, dan melakukan pengamanan-pengamanan," ungkapnya.
Sebelumnya, melalui akun Twitter-nya, Sabtu (3/3/2018), Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan potensi terjadinya gempa besar sesungguhnya berada di wilayah Selat Sunda bagian selatan dan selatan Pulau Jawa. Namun, dia mengingatkan jika hal itu terjadi maka dampaknya akan sangat besar bagi Jakarta dan sekitarnya.
"Tingkat kesiapsiagaan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta dan masyarakat Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) masih rendah dalam menghadapi gempa besar," kata Sutopo.