Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Buruh: Demonstran Ganteng ini Bikin Gagal Fokus Para Cewek

Di tengah maraknya peserta yang menyampaikan aspirasinya pada acara Demo Buruh yang berlangsung di Jl Merdeka Barat Jakarta hari ini Selasa (1/5/2018), ada salah satu peserta yang banyak perhatian buruh lain, terutama demonstran perempuan.
Arnold, mahasiswa Universitas Tri Sakti saat ikut demo Hari Buruh 1 November 2018 di sekitar Moas./Bisnis-Nur Faizah al Bahriyatul Baqiroh
Arnold, mahasiswa Universitas Tri Sakti saat ikut demo Hari Buruh 1 November 2018 di sekitar Moas./Bisnis-Nur Faizah al Bahriyatul Baqiroh

Bisnis.com, JAKARTA—Di tengah  maraknya peserta yang menyampaikan aspirasinya pada acara  Demo Buruh yang berlangsung di Jl Merdeka Barat Jakarta hari ini  Selasa (1/5/2018), ada salah satu peserta yang banyak perhatian buruh lain, terutama demonstran perempuan.

Peserta laki-laki ganteng yang tergabung dibawah bendera Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini kepada Bisnis mengatakan bahwa namanya Arnold, mahasiswa Universitas Trisakti, jurusan Ilmu Hukum semester dua.

"Saya di sini sebagai mahasiswa karena kami [GMNI] membela buruh, karena buruh itu sebenarnya pekerjaannya untuk masyarakat Indonesia, dan dengan buruh [jika mereka sejahtera], Indonesia akan semakit bangkit [secara ekonomi dan bangsa]," ungkap Arnold kepada Bisnis di Taman Pandang Monas Jakarta Selasa (1/5/2018).

GMNI sendiri menyuarakan tiga hal, pertama, terkait Peraturan Presiden 78 Tahun 2015 terkait dengan upah murah. GMNI memfokuskan terhadap 60 komponen kebutuhan hidup layak yang dirasa masih jauh dari kualitas standar hidup manusia.

"Kedua, masih tentang Peraturan Presiden nomor 20 tahun 2018 terkait dengan tenaga kerja asing yang dikatakan pemerintah untuk lebih banyak menarik investasi asing, sedangkan  pekerja lokal di sini terbengkalai," ungkap Agan Ketua Komisariat GMNI Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti kepada Bisnis.

Terakhir, mereka juga mengangkat isu tentanf komersialisasi pendidikan yang dirasa saat ini pendidikan semakin komersil sehingga membuat banyak pemuda Indonesia tidak dapat mengeyam pendidikan ke tingkat universitas secara gratis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper