Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Batal di Monas, Tarawih Akbar akhirnya Digelar di Masjid Istiqlal

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merelokasi tempat Salat Tarawih Akbar dari Monumen Nasional ke Masjid Istiqlal karena mempertimbangkan saran berbagai tokoh agama.
Tarawih pertama di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Ramadan 1439 H./Antara-Wahyu Putro
Tarawih pertama di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Ramadan 1439 H./Antara-Wahyu Putro

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merelokasi tempat Salat Tarawih Akbar dari Monumen Nasional ke Masjid Istiqlal karena mempertimbangkan saran berbagai tokoh agama.

Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana untuk menggelar Salat Tarawih Akbar pada Sabtu (26/5/2018) nanti di Monumen Nasional (Monas). Akan tetapi, hal tersebut mendapat tentangan dari berbagai tokoh pemuka agama.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa alasan pemindahan lokasi tersebut berdasarkan pandangan para tokoh agama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

"Kita taat pada apa yang menjadi pandangan para ulama, apalagi menyangkut urusan ibadah. Ini bukan urusan lain, kalau urusan ibadah kita ikut pada pedoman yang digariskan ulama," kata Anies, Senin Sore (21/5/2018).

Dia memastikan bahwa acara tersebut akan tetap berjalan sesuai dengan rencana awal. Bahkan Pemprov DKI telah berkoordinasi dengan pengelola Masjid Istiqlal untuk menggelar acara tersebut.

Selain itu, Pemprov DKI mempertimbangkan langkah untuk merelokasi tersebut karena alasan keamanan.

“Ada juga catatan mengenai keamanan dan lain-lain, memang lebih baik kita selenggarakan di masjid karena tujuannya adalah tarawih akbar, tempatnya kita selenggarakan di Istiqlal,” imbuhnya.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menyampaikan bahwa tujuan dari Salat Tarawih Akbar ini digelar untuk meningkatkan ketakwaan warga Ibu Kota di Bulan Suci Ramadan. Dia menambahkan bahwa kegiatan tersebut dapat mempersatukan umat.

"Jangan sampai Tarawih Akbar ini menjadi pemecah belah," kata Sandi, Senin Pagi (21/5/2018).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper