Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan telah memiliki data 30 masjid yang terindikasi menyuburkan paham radikalisme di Jakarta.
Data-data masjid itu sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
"Kami punya datanya di Biro Dikmental (Pendidikan Mental)," kata Sandiaga di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Selasa (5/6/2018).
Sandiaga tidak bersedia menyebut masjid-masjid tersebut. Namun, pemerintah sudah mengambil langkah-langkah untuk mendorong pengelola masjid menggelar kegiatan positif. Bahkan, dia turun langsung untuk melakukan pembinaan di masjid-masjid itu.
Menurut Sandiaga, pembinaan yang ia lakukan menyangkut pemberdayaan dan membangkitkan perekonomian di masjid.
"Sebab salah satu masalah radikalisme adalah ketidakadilan dan paham believe (kepercayaan) yang terus dimasukan ke anak muda," ujarnya.
Baca Juga
"Sehingga generasi penerus mengambil jalan pintas (melakukan teror)."
Untuk menangkal paham radikalisme itu, kata Sandiaga, tidak ada cara lain selain menanamkan pendidikan kebangsaan yang baik.
Selain itu perlu juga memberi kesempatan kepada pemuda untuk menjadi pengusaha.