Bisnis.com, JAKARTA -- Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Budi Rahardjo membantah pihaknya mengusulkan penutupan permanen 40 pintu tol dalam kota selama gelaran Asian Games 2018.
"Tidak benar ada informasi viral beredar menyebutkan 40 pintu tol dalam kota ditutup untuk rekayasa lalu-lintas selama Asian Games," ujarnya seperti dikutip dalam siaran pers, Minggu (22/7/2018).
Dia menuturkan rekayasa lalu-lintas di jalan tol yang diusulkan meliputi penutupan beberapa pintu tol secara tetap (permanen) pada jam-jam tertentu dan buka tutup pintu tol sesuai kondisi di lapangan.
BPTJ merekomendasikan paket 3 kebijakan yang saling terkait, yakni manajemen rekayasa lalu lintas, penyediaan angkutan umum, dan pengaturan lalu-lintas angkutan barang.
Menurutnya, implementasi rekayasan lalin untuk kelancaran transportasi pada saat Asian Games masih perlu dikoordinasikan dengan semua instansi yang terlibat. Dia menegaskan belum ada kepastian terkait penutupan pintu tol selama pesta olah raga Asia tersebut berlangsung pada 18 Agustus-2 September.
"Skema penutupan pintu tol merupakan salah satu hasil kajian BPTJ. Kajian komprehensif yang dilakukan sejak beberapa bulan lalu menunjukkan tidak cukup hanya perluasan kebijakan ganjil genap di arteri guna menunjang kelancaran transportasi Asian Games," katanya.
Dia menuturkan penutupan pintu tol diprioritaskan pada rute dari Kampung Atlet Kemayoran menuju delapan arena olah raga, yaitu Gelora Bung Karno (GBK), JIExpo Kemayoran, Eco Park Ancol, JIEP Pulomas, Velodrome, Padepokan Pencak Silat TMII, Lapangan Golf Pondok Indah, dan GOR POPKI Cibubur.
Sebelumnya, viral di media sosial tentang 40 pintu tol yang akan ditutup permanen sepanjang perhelatan Asian Games 2018.
BPTJ menyarankan agar diterapkan penutupan pintu tol secara permanen di jam tertentu, buka-tutup pintu tol alias bersifat situasional, dan penyediaan jalur khusus angkutan umum (bus) yang sekaligus digunakan untuk lajur kendaraan atlet.