Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Fraksi Nasdem DKI Jakarta Bestari Barus mengkritik rendahnya serapan anggaran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta.
Pasalnya, memasuki triwulan III/2018 realisasi penyerapan anggaran baru 14,3% atau Rp454 miliar dari total Rp3,1 triliun.
"Ini tergambar bahwa potensial Silpa [sisa lebih penggunaan anggaran] bisa tembus Rp1 triliun. Lihat saja, sampai saat ini penyerapan belum sampai 20%," katanya di DPRD DKI Kebon Sirih, Selasa (7/8/2018).
Salah satu alasan di balik rendahnya serapan belanja lantaran Dinas Perumahan DKI gagal merealisasikan pembangunan 1.951 unit rusunawa yang tersebar di tiga lokasi, yaitu PIK Pulo Gadung, Ujung Menteng, dan Karang Anyar.
Total anggaran yang dialokasikan untuk pembagunan 1.951 unit rusunawa yang terdiri dari 8 menara (tower) tersebut mencapai Rp721,5 miliar.
Silpa Dinas Perumahan DKI, lanjutnya, diprediksi semakin membengkak lantaran besarnya hutang daerah yang harus dilunasi kepada kontraktor yang sudah menyelesaikan proyek fisik namun masih ada kekurangan spesifikasi yang harus diperbaiki.
"Ini menggambarkan perencanaan Dinas Perumahan DKI buruk sekali. Kami sudah setujui anggaran dalam jumlah besar, tetapi tak dibelanjakan," ungkap Bestari.