Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat melontarkan pernyataan bahwa tidak ada penambahan jaringan pipa air bersih di Jakarta selama 12 tahun terakhir.
Pernyataan tersebut diucapkan saat membuka Seminar dan Musyawarah Nasional Perencana 2018 di kawasan Pecenongan pada Jumat, (10/11/2018).
Menanggapi hal itu, Direktur Operasional Moya Indonesia, induk usaha PT Aetra Air Jakarta, Joedi Herijanto mengatakan hal tersebut berbeda dengan kegiatan yang dilakukan operator air di Ibu Kota.
"Kami kaget baca berita itu, sepertinya kok enggak ada kegiatan atau achievement yang dilakukan oleh Aetra," ujarnya ketika dikonfirmasi, Minggu (11/11/2018).
Dia mengungkapkan kenyataannya selama beroperasi di Jakarta, Aetra sudah membangun lebih dari 2.000 km pipa baru. Sejak mendapat konsesi pengelolaan air pada 1998, setidaknya ada 851 km pipa bocor yang telah diperbaiki.
Bukan itu saja, Joedi mengungkapkan penambahan jaringan juga terlihat dari bertambahnya jumlah pelanggan. Jika awalnya pelanggan Aetra hanya 250.000 sekarang sudah ada 450.000. Rata-rata peningkatan jumlah konsumen yang meminta sambungan baru 12.000-15.000 pelanggan per tahun.
Baca Juga
"Bahkan pada 2015, jumlah konsumen baru melesat menjadi 21.000 sambungan," ujarnya.
Mengikuti perkembangan yang ada, dia menilai ada misinformasi dari pihak operator ke Pam Jaya atau Pemprov DKI. Untuk itu, Aetra akan berdiskusi dengan pemerintah lebih lanjut terkait hal tersebut Pasalnya, dengan adanya pelanggan baru otomatis Aetra akan membangun jaringan baru di sebagian wilayah Utara dan Timur Jakarta.
"Kami justru berkomitmen penambahan baru setiap tahun 15ribu-17ribu pelanggan. Realisasi itu selalu tercapai," jelasnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengakui selama 12 tahun terakhir DKI Jakarta tidak pernah menambah pipa distribusi air. Hal itu yang menyebabkan hanya segelintir orang saja yang memiliki akses air bersih di Ibu Kota.
Menurutnya, ada sebanyak 43% warga DKI belum bisa mengakses air bersih untuk keperluan sehari-hari.