Bisnis.com, JAKARTA–Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Iman Satria meminta kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) agar proyek ITF Sunter tidak terlambat dari target yang ditentukan yaitu 2021 dan harus bisa dibangun secara pararel dengan ITF-ITF lain.
Hal itu dinilai penting karena DKI Jakarta memproduksi sampah hingga 8.000 ton per harinya sedangkan pengolahan sampah atau ITF (intermediate treatment facility) Sunter hanya mampu mengolah sampah sebesar 2.200 ton per hari.
Iman pun mengatakan pihaknya tidak mau lagi bergantung dengan TPST Bantargebang
Iman mengatakan pihaknya berkomitmen untuk segera menyelesaikan masalah tipping fee ITF yang akan dimasukkan dalam Perda No. 3/2013 tentang Pengelolaan Sampah.
Namun, Pemprov DKI Jakarta perlu mengajukan tipping fee yang telah ditentukan oleh Pemprov DKI Jakarta bersama konsultan internasional kepada DPRD DKI Jakarta.
Pascarapat antara Komisi D DPRD DKI Jakarta dengan PT Jakpro dan Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Iman mengapresiasi persiapan yang dilakukan PT Jakpro atas segala skenario atas proyek ITF Sunter.
Namun, Iman meminta kepada PT Jakpro untuk memaparkan contoh-contoh teknologi ITF selain yang ditawarkan oleh mitranya yaitu Fortum Power Heat and Oy.
Menurut Iman pembanding tersebut diperlukan agar DPRD DKI Jakarta bisa menilai teknologi-teknologi ITF yang ada secara objektif.
"Contoh ini kan diberikan dari pihaknya Fortum. Fortum pasti memberikan yang terbaik, kalau marketing itu selalu yang bagus-bagus saja," tutur Iman pascarapat, Rabu (6/2/2019).