Sejarah Singkat Pecinan Glodok
Sejarawan yang juga Budayawan Betawi Ridwan Saidi mengatakan etnis Tionghoa masuk ke Batavia pada abad ke-17 melalui Sunda Kelapa dan menempati sejumlah wilayah yang lokasinya dekat dengan pelabuhan dan pasar ikan, salah satunya Glodok.
Pada abad itu masyarakat Tionghoa yang datang ke Jawa kebanyakan warga miskin, datang sebagai perorangan, atau dalam kelompok kecil tujuannya untuk mencari kerja. Mereka melakoni banyak pekerjaan sebagai buruh kasar dan kuli pengangkut tinja.
Pemerintah Belanda melakukan diskriminasi terhadap masyarakat Tionghoa, ruang gerak mereka dibatasi, hanya boleh menempati kawasan tertentu yang sudah ditentukan oleh Belanda bagi ras mereka.
Menurut Ridwan, salah satu alasan pembatasan ini karena masyarakat Tionghoa kurang menjaga kebersihan.
Pemerintahan Belanda membuat aturan yang membatasi ruang gerak masyarakat Tionghoa, dan apabila mereka ingin melakukan perjalanan ke wilayah lain harus dengan surat izin serta dikenai pajak yang disebut Pajak Konde.
"Tujuannya supaya mereka kagak betah di mari," kata lulusan Fakultas Ilmu Sosial Politik, Universitas Indonesia itu.