Bisnis.com, JAKARTA—Realisasi investasi DKI Jakarta menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan. Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia pada 2018, realisasi investasi di DKI Jakarta menembus angka Rp114,2 triliun atau meningkat 5,1% jika dibandingkan realisasi investasi tahun sebelumnya sebesar Rp108,6 triliun.
Pencapaian tersebut semakin menguatkan optimisme Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menjadikan kota ini sebagai pusat investasi di kawasan Asia.
“Kondisi perekonomian DKI Jakarta yang terus berkinerja baik berbanding lurus dengan menggeliatnya investasi, untuk itu sebagai garda terdepan dalam mengawal proses investasi di Ibukota, kami senantiasa menghadirkan inovasi layanan yang memudahkan investor” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta dalam keterangan resminya Minggu (28/4/2019).
Benni memaparkan, salah satu inovasi layanan yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta adalah dengan menghadirkan Jakarta Investment Centre (JIC) sebagai pusat informasi dan promosi bidang penanaman modal guna menarik minat para investor untuk memulai usaha di Ibukota.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan para pengusaha asal Singapura yang tergabung dalam Singapore Business Federation (SBF) telah memanfaatkan layanan JIC yang berada di lantai 5, Mal Pelayanan Publik Provinsi DKI Jakarta.
JIC memfasilitasi para pebisnis Singapura untuk memulai usaha dan melakukan investasi di Jakarta serta menjembatani Business to Business Matching dengan perusahaan di Jakarta dan pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bergerak di bidang smart cities dan infrastruktur.
Benni menjelaskan terdapat 15 proyek potensial yang ditawarkan kepada calon investor antara lain TOD Lebak Bulus; Sentra Primer Tanah Abang milik Perumda Pembangunan Sarana Jaya; Jakpro Waterfront City milik PT Jakarta Propertindo (Perseroda); Proyek milik PT. Kawasan Berikat Nusantara, diantaranya Multipurpose Dock, Water Treatment Plan.
Selanjutnya, Hunian Sarang Bango dan Area Development; serta Proyek milik Gunung Kartiko, diantaranya Data Center, Digital Signage, Electronic Road Pricing, GPON Office & HRB, Internet Service Provider, Smart Stadium, IOT Platform, dan Tower Provider.
“Masing- masing pengusaha dan pimpinan BUMD selaku pelaksana proyek tersebut memberikan paparan kepada calon investor terkait proyek- proyek yang akan digarap. Diharapkan, para calon investor tersebut dapat berpartisipasi dan merealisasikan investasi di Jakarta,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Informasi Promosi dan Kerjasama Investasi (PIPKI) DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta Yan Murdiyan, menerangkan setelah dilakukan pertemuan antara anggota SBF dengan pengusaha dan pimpinan BUMD, selanjutnya para delegasi akan melakukan pembicaraan lebih lanjut untuk menjajaki kerjasama.
“Terlihat antusiasme yang cukup tinggi dari para calon investor Singapura untuk berbisnis di Jakarta, mereka terus melakukan komunikasi dengan pengusaha dan pimpinan BUMD guna meneruskan rencana kerjasama,” ungkapnya.