Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta para petugas pendamping jemaah haji dapat menuliskan pengalaman mereka selama mendampingi jemaah di Tanah Suci.
Hal itu disampaikan Anies setelah mengukuhkan 166 petugas pendamping jemaah haji asal provinsi DKI Jakarta, di Balai Agung, Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2019).
"Bertugas di dalam kegiatan haji bukanlah pekerjaan yang sederhana. Saya datangi tempat-tempat yang mana para petugas menjalankan tugasnya. Tugasnya tidak kecil, tugasnya besar. Bagaimana mereka mengelola [kebutuhan] orang tua-orang tua kita yang menunaikan ibadah haji di saat sudah dalam kondisi uzur, itu bukan sesuatu yang sederhana," ujar Anies dalam sambutan resminya.
Petugas pendamping jemaah haji tahun 2019/ 1440 H terdiri atas pembina ibadah haji dan petugas kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan terintegrasi baik di tingkat daerah maupun pusat. Mereka akan mendampingi jemaah haji asal DKI Jakarta yang berjumlah kurang lebih 7.891 orang.
Anies menegaskan bahwa tugas yang besar dan tidak sederhana tersebut bukanlah sesuatu yang berat apabila diiringi keikhlasan.
Anies berpesan agar setiap petugas menuliskan catatan pengalaman selama mendampingi jemaah haji. Diharapkan pengalaman yang tertulis itu akan menjadi akumulasi pengetahuan dan dapat diwariskan kepada petugas-petugas di masa yang akan datang.
"Saya berharap Bapak Ibu sekalian, bukan sekadar formalitas laporan. Tuliskan dalam bentuk narasi-narasi pengalaman. Intinya jangan ada hal yang dijalani tanpa dialami. Jalani, tuliskan, jadi hikmah, maka jadi pengalaman. Pengalaman itu di ujung, dan ini Insyaallah akan membuat 166 petugas akan punya pengalaman. Menjalaninya sama, pengalamannya berbeda-beda. Semakin banyak menuliskan dan merefleksikan apa yang dijalani, Insyaallah akan menjadi pengalaman," ungkap Anies.
Anies menyatakan tugas utama petugas pendamping jemaah haji bukan menunaikan ibadah haji, melainkan membimbing, membina, dan merawat kesehatan jemaah haji.
Petugas pendamping jemaah haji diminta agar menjaga nama baik Indonesia selama jauh dari Tanah Air. Anies menambahkan, jemaah dan petugas pendamping haji asal Indonesia telah dikenal sebagai jemaah yang teratur selama beribadah haji.
"Nama baik Indonesia itu luar biasa. Saya bertemu dengan Gubernur Mekkah, dan dia memperkenalkan dengan Profesor dari Madinah. Profesor dari Madinah memiliki banyak cerita tentang jemaah haji asal Indonesia dan menceritakan tentang ketertiban, kerapian, ketaatan kepada semua prosedur dan aturan," ujar Anies.
"Mereka katakan, kalau jemaah dari Indonesia kuotanya ditambah, kami tidak pernah keberatan karena kalau [kuota haji] ditambah dari Indonesia, artinya menambah orang yang tertib, menambah orang yang bisa diatur. Karena itu jaga nama baik itu," tambah Anies.
Anies berharap para petugas pendamping menjaga kesehatan dan dikuatkan selama menjalankan amanah mendampingi jemaah haji ibu kota. Anies pun mendoakan agar tugas mulia para pendamping jemaah haji ini membawa kebaikan bagi semua.
"Semoga penugasan Bapak Ibu semua, jauh dari tanah air, berada di tanah suci, Insyaallah membawa keberkahan bagi Bapak Ibu semua, dan Insyaallah keluarga yang ada di tanah air, semuanya sehat selama Bapak Ibu bertugas. Semuanya baik dan Insyaallah Bapak Ibu kembali dalam keadaan baik dan sehat dan bila sempat haji, mabrur hajinya," tutup Anies.