Bisnis.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP membantah kemunculan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ke publik beberapa waktu terakhir ini untuk menaikkan citra dirinya.
PDIP juga menyangkal kemunculan Ahok untuk menyindir Gubernur DKI Anies Baswedan.
"Pak BTP kan sekarang sudah warga Jakarta biasa dan tidak sedang ikut kontestasi politik apa pun," ujar Politikus PDIP Charles Honoris, Senin (8/7/2019).
Menurut Charles, sebagai warga Jakarta yang pernah punya pengalaman mengelola Jakarta, pria yang dipanggilnya BTP itu tentu punya hak yang sama untuk menyuarakan pendapatnya terkait Jakarta.
Ahok sebelumnya bersuara keras soal terbitnya izin mendirikan bangunan atau IMB di pulau reklamasi. Ia bahkan secara sengit menyebut Anies pandai bersilat lidah.
Dua hari yang lalu, Ahok kembali muncul dengan menjajal moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT), Sabtu (6/7/2019).
Selepas naik MRT, Ahok juga berkunjung ke Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
Kegiatan Ahok itu dikritik Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Menurut Ferdinand, kunjungan itu seakan Ahok masih merasa dirinya pejabat yang meninjau proyek pemerintah. Ferdinand mengatakan tak elok seorang mantan gubernur seolah mengkritik gubernur baru yang sedang bekerja.
"Ini soal fatsun, etika politik. Sabar dan biarkan Gubernur bekerja," cuit Ferdinand, Minggu (7/7/2019).
Menurut Ferdinand, kegiatan-kegiatan itu seperti dijadikan manuver oleh Ahok untuk mencari perhatian publik dengan menunjukkan kemunculannya di panggung politik.
Dia pun menduga manuver itu menjadi upaya untuk masuk radar calon menteri di kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi di periode mendatang.
"Dalam rangka apa? Mungkin berharap jadi menteri karena sedang momen penyusunan kabinet. Itu yang saya lihat, tapi apakah itu benar? Hanya Ahok yang tahu," kata mantan anggota Barisan Relawan Pendukung Jokowi (Bara-JP) di 2014 ini.