Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ungkap Anggaran Lem Aibon Rp82 Miliar, William Ditegur Soal Tata Krama

William Aditya Sarana, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapat teguran sehubungan dengan tindakannya mengungkap anggaran janggal di APBD DKI 2020. Yang dipermasalahkan adalah caranya mengungkap kepada publik.
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana./Facebook
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana./Facebook

Bisnis.com, JAKARTA - William Aditya Sarana, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendapat teguran sehubungan dengan tindakannya mengungkap anggaran janggal di APBD DKI 2020.

Teguran langsung diberikan oleh Wakil Ketua Komisi A Inggard Joshua yang berasal dari Fraksi Gerindra dalam rapat Komisi A bersama SKPD di DPRD, Kamis (31/10/2019). Inggard mempermasalahkan cara William mengungkap anggaran kepada publik.

"Sebagai anggota dewan kita perlu punya rasa harga diri dan punya tata krama dalam rangka menyampaikan aspirasi," kata anggota Fraksi Gerindra DKI itu.

Inggard menilai William seharusnya tak boleh berkoar-koar kepada masyarakat sebelum anggaran tersebut dibahas oleh DPR bersama pemerintah.

"Aspirasi itu boleh keluar setelah kita melakukan pembahasan jangan sampai artinya kita belum melakukan pembahasan sudah ramai di koran," ujarnya.

Dalam rapat tersebut William yang mengenakan kemeja putih hanya terdiam. Dia terlihat meninggalkan ruangan rapat sebelum rapat Komisi A diskors pada pukul 12.30.

Inggard berharap setiap dewan bisa menyampaikan aspirasi mereka di dalam forum yang disediakan dan terbuka untuk publik. Sebab, pembahasan rencana plafon anggaran 2020 sudah dijadwalkan antara legislatif dan eksekutif.

"Kita mau berantem ya berantem di ruangan ini jangan berantem di luar. Khususnya pada saudara William. William ini kan baru," ujarnya.

Ia tidak melarang William untuk berbicara kepada media soal dugaan adanya kejanggalan dalam rencana plafon anggaran APBD DKI 2020 itu. Menurut Inggard, William mesti menjaga etika dalam proses pembahasan draf KUA-PPAS yang baru disampaikan eksekutif kepada legislatif.

"Ketika ada pertanyaan tolong dicatat, dicatat dan kami bahas nanti. Artinya jangan sampai ada prasangka buruk. Anda kan baru di sini apalagi masih muda," ujarnya.

"Kan saya berharap komisi A jangan terlalu maju ke depan, tapi ga punya arah yang jelas. Saya ingatkan saudara. Kecuali kalau orang lain di luar boleh. Mau LSM yang ngomog silahkan," ujarnya.

Inggard mengingatkan agar setiap anggota dewan bisa langsung menyampaikan aspirasi langsun melalui wadah yang mereka miliki. "Kami bisa memanggil. Secara pribadi boleh. Jangan sampai kita tuduh menuduh tidak baik. Saya ingatkan lagi eksekutif dalam membuat anggaran itu juga harus dengan cermat."

William sebelumnya membuka anggaran janggal APBD DKI Jakarta 2020 melalui cuitannya di media sosial twitter. Dia menemukan adanya anggaran pengadaan lem aibon sebesar Rp 82 miliar, ballpoint sebesar Rp 124 miliar dan sejumlah anggaran lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Akhirul Anwar
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper