Bisnis.com, JAKARTA - Antrean panjang di sejumlah halte bus Transjakarta membuat masyarakat memilih naik kendaraan ojek online.
Antrean panjang itu imbas dari pembatasan operasional untuk menghindari penularan virus corona atau COVID-19.
"Udah enggak kuat berdiri, antre sampai 40 menit tapi belum naik bus, yang ada saya telat masuk kerja," ujar Arizal Septohadi, seorang pengguna bus Transjakarta di Halte Galur, Jakarta Pusat, Senin (16/3/2020).
Dengan menggunakan ojek online, Arizal mengaku ongkosnya menuju kantor yang berada di Kuningan, Jakarta Selatan bertambah besar. Apalagi, kondisi seperti ini ojek online kebanjiran order sehingga tarif melonjak cukup tinggi.
"Jadi Rp35 ribu, biasanya Rp20 ribuan," kata dia.
Berbeda dengan Arizal, seorang calon penumpang Transjakarta lainnya, Rizki Fajrin, memilih pulang ke rumah setelah melihat antrean yang mengular.
Baca Juga
Ia memilih pulang untuk mengambil sepeda motor dan berangkat kerja ke kantornya yang berada di kawasan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan.
"Antrenya enggak manusiawi," ujar Rizki.
Kebijakan pembatasan operasional transportasi publik di Jakarta diputuskan Gubernur DKI Anies Baswedan kemarin.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona alias Covid-19, jumlah penumpang yang berada di stasiun MRT dan halte Transjakarta akan dibatasi.
Tak hanya itu, pembatasan juga akan dilakukan untuk jumlah penumpang dalam tiap gerbong kereta MRT.
“Tujuannya adalah mengurangi potensi interaksi yang dekat yang ada potensi penularan,” kata Anies dalam siaran langsung akun Facebook resmi Pemprov DKI Jakarta, pada Minggu (15/3/2020).