Bisnis.com, JAKARTA - Nasib seorang jawara Betawi bernama Mardjuki sungguh mengenaskan, karena makamnya hampir tertutup aspal jalan kampung di Pisangan Lama Jakarta Timur.
Konon jawara Mardjuki disegani karena kesaktiannya. Meninggal pada jaman pendudukan akhir Belanda pada tahun 1940, makamnya tergusur jalan, tergusur perkembangan jaman.
Posisi makamnya rata bahkan lebih rendah dari permukaan aspal jalan kampung. Uniknya, makam itu dibiarkan tidak ditutup aspal jalan.
Kantor berita Antara menuturkan bahwa keturunan Mardjuki membenarkan kalau makam yang kini berada di jalan umum kawasan Pisangan Lama, Pulogadung, Jakarta Timur, berisi jenazah seorang jawara.
"Kata nenek saya, beliau sebutan zaman dulu jagoan Betawi. Ya jawara," kata cicit almarhum, Safitriani (36), di Jakarta, Rabu (17/6/2020) seperti dilaporkan Antara.
Makam jawara Mardjuki berikut batu nisannya masih terpasang utuh di tepi jalan umum RT 03/RW 04, Pisangan Lama, Kelurahan Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur.
Nama Mardjuki terpahat secara jelas di batu nisan. Sementara itu satu batu nisan di samping makam Mardjuki terpahat atas nama Nasyir yang merupakan kolega almarhum.
"Kalau saya ziarah saat Lebaran ya ke makam buyut saya Mardjuki dan koleganya Babeh Nasyir," kata Fitri.
Saat ini putri dari almarhum Mardjuki, Hj Muhana, masih hidup dan tinggal di sekitar kawasan Pisangan Lama.
Ketua RT 03/RW 04 Pisangan Lama, Basyir (54) membenarkan bahwa almarhum Mardjuki adalah seorang tokoh masyarakat setempat yang dimakamkan sekitar tahun 1940.
"Ini makam tokoh masyarakat di sini. Saat proses pembuatan jalan hingga pengaspalan pun masyarakat di sini tahu itu. Tidak ada yang terganggu, kecuali pendatang, mungkin agak kaget lihatnya," katanya.