Bisnis.com, JAKARTA -- Human Right Watch berharap konsultasi publik dilakukan sebelum Dinas Perhubungan DKI Jakarta bakal menutup perlintasan sebidang Kereta Api JPL 43 Jalan Gelora Jakarta Selatan atau Stasiun Palmerah mulai Sabtu (28/11/2020) malam.
Peneliti dari Human Right Watch Andreas Harsono mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seyogyanya menunda penutupan jalan Palmerah nanti malam.
Menurutnya, sebelum rencana itu dilakukan perlu adanya konsultasi publik yang memadai dengan membuka data dan angka. Dia juga meminta Pemprov DKI untuk memperhatikan kritik terhadap motorisasi dan memikirkan nasib pejalan kaki dan pengendara sepeda.
"Saya usul para tetangga untuk foto depan lintasan dan pakai media sosial, tag-lah Gubernur Anies Baswedan dan minta penutupan nanti malam ditunda buat konsultasi publik yang memadai, di mana kita bisa lihat data dan angka," katanya, Sabtu (28/11/2020).
Adapun, Dinas Perhubungan DKI Jakarta bakal menutup perlintasan sebidang Kereta Api JPL 43 Jalan Gelora Jakarta Selatan atau Stasiun Palmerah mulai Sabtu (28/11/2020) malam.
Langkah itu diambil berkaitan dengan Program Penataan Stasiun Tahap 2 di Stasiun Palmerah berdasarkan Perjanjian Kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Mass Rapid Transit Jakarta (MRT) tentang Penataan Kawasan Stasiun Kereta Api Indonesia secara terintegrasi di wilayah DKI Jakarta.
Dishub DKI akan memberlakukan manajemen rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan Stasiun Palmerah, khususnya untuk mengarahkan pengguna jalan dari arah Jalan Gelora yang akan menuju Pasar Palmerah dan atau Jalan S. Parman.
Arus lalu lintas dari arah selatan atau Senayan yang semula dapat belok kanan menuju kawasan Tanah Abang atau Tomang maupun lurus ke arah Pasar Palmerah di perlintasan sebidang Kereta Api Palmerah akan ditutup dan dialihkan melalui jalur berikut:
Pertama, jurusan Tanah Abang atau Semanggi diarahkan ke Jalan Asia Afrika, Jalan Gerbang Pemuda dan Jalan Jenderal Gatot Subroto.
Kedua, jurusan Pasar Palmerah, diarahkan ke Jalan Asia Afrika, Jalan Tentara Pelajar, Jalan Kramat Putal Senayan, Jalan Simprug Garden, Jalan Teuku Nyak Arief, Kupingan Jalan Tentara Pelajar dan Jalan Palmerah Selatan.
“Diimbau kepada para pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut dan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan, mematuhi rambu-rambu lalu lintas,” kata dia.