Bisnis.com, JAKARTA - Arus lalu lintas di sekitar Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral akan dialihkan menjelang pembangunan Terowongan Silaturahmi.
Terowongan itu akan menghubungkan kedua tempat ibadah itu. Pengalihan arus akan mulai dilakukan pada Rabu, 20 Januari 2021 hingga Rabu, 31 Maret 2021.
"Pengendara dari Jalan Lapangan Banteng Timur yang mau ke Pasar Baru dialihkan ke Jalan Banteng Barat di Pos Katedral," ujar Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Lilik Sumardi, Minggu (17/1/2021).
Pengendara dari arah Gambir yang melintas di Jalan Perwira tak akan bisa berbelok di Jalan Katedral untuk ke arah Pasar Baru.
Pengendara nantinya akan diarahkan ke Jalan Lapangan Banteng Barat atau ke depan Kementerian Agama.
"Untuk sementara ini hindari Jalan Katedral," kata Lilik.
Baca Juga
Pembangunan Terowongan Silaturahmi ini mulai jadi perbincangan setelah Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyetujui pembangunan terowongan yang akan menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral.
Jokowi berharap penghubung di bawah tanah ini menjadi simbol bagi kerukunan dan toleransi antar umat beragama.
Rencana pembangunan terowongan ini sempat mendapat banyak kritik dari masyarakat, karena dinilai tak akan menyelesaikan masalah toleransi di Indonesia.
Sejarawan JJ Rizal menyebut awal mula Masjid Istiqlal dibangun dekat dengan Gereja Katedral tak ada sangkut pautnya dengan upaya toleransi.
Rizal juga mengingatkan di bawah Istiqlal berada aliran Ciliwung lama.
"Jadi mohon setop gimik politik," kata Rizal.
Dia menceritakan, Masjid Istiqlal mulanya didirikan dengan tujuan membawa Tuhan lebih dekat dengan pusat-pusat kekuasaan. Pasalnya, di pusat kekuasaan itu dinilai banyak godaan, sehingga membuat umat muslim lupa nilai-nilai kebajikan dan kebaikan yang diajarkan agama Islam.
Proyek renovasi masjid Istiqlal sekaligus pembangunan terowongan Silaturahmi dikerjakan selama 14 bulan dan memakan biaya Rp511 miliar.