Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Klaim Testing Covid-19 di DKI Tepat Sasaran, Akurasi 85 Persen

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan 85 persen tes Covid-19 di Jakarta adalah kepada suspek, probable dan contact tracing.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah berpose dalam acara Webinar Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta pada Selasa (24/11/2020) - JIBI/Nyoman Ary Wahyudi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah berpose dalam acara Webinar Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta pada Selasa (24/11/2020) - JIBI/Nyoman Ary Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan upaya penelusuran kontak erat Covid-19 di wilayah Ibu Kota relatif tepat sasaran. Malahan, Anies memastikan, tingkat akurasi testing Covid-19 di DKI menyentuh angka 85 persen.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kapasitas testing Covid-19 sudah menyentuh di angka 135.000 orang per minggu. Artinya, kapasitas itu telah melampui standar WHO sebanyak 12 kali lipat.

“Sementara itu kapasitas testing kita juga terus meningkat hingga 135.000 orang per Minggu [12 kali standard WHO], dengan 85 persen tes di Jakarta adalah kepada suspek, probable dan contact tracing,” kata Anies melalui akun instagram pribadinya pada Kamis (28/1/2021).

Peningkatan kapasitas itu, imbuhnya, turut diimbangi dengan penambahan tenaga pelacakan kontak erat di tengah masyarakat.

“Tahun lalu kita telah merekrut 1.545 tenaga contact tracing,” ujar Anies.

Sebelumnya, Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman berpendapat peningkatan kapasitas pemeriksaan sekaligus penelusuran kontak erat Covid-19 di wilayah DKI Jakarta tidak tepat sasaran.

Pendapat itu berdasarkan pada masih tingginya penambahan kasus kematian pasien konfirmasi positif Covid-19 harian di wilayah DKI Jakarta.

Belum lagi, Dicky menggarisbawahi, angka pemakaman jenazah dengan menggunakan protokol Covid-19 terbilang tinggi sejak akhir Agustus 2020.

“Sedangkan kasus kematian suatu angka yang sangat serius, karena menunjukkan peforma pengendalian pandemi di suatu wilayah. Jadi, kalau selama ada angka kematian ada yang salah dalam strategi pengendalian,” kata Dicky, Rabu (21/10/2020).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper