Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria atau Ariza menilai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) belum memuaskan.
Alasannya, laju penambahan pasien konfirmasi positif Covid-19 di DKI Jakarta masih relatif tinggi.
“Perlu juga kami sampaikan perkembangan Covid-19 di DKI Jakarta sebagaimana disampaikan pak Jokowi dalam PPKM kedua memang hasilnya belum memuaskan,” kata Ariza di Kantor PMI DKI Jakarta pada Selasa (2/1/2021).
Kendati demikian, Ariza mengapresiasi, produk kebijakan PPKM tersebut.
Menurut dia, PPKM memberi landasan hukum untuk menyeragamkan pendekatan penanganan Covid-19 di setiap daerah.
“Karena dengan adanya PPKM ini kebijakan dari pusat menyeragamkan kebijakan dari semua daerah, tidak hanya Jakarta atau Jabodetabek seperti yang kita harapkan, tapi juga se-Jawa dan Bali,” kata dia.
Baca Juga
Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menunggu arahan dari pemerintah pusat untuk penerapan PPKM tahap ketiga. Adapun PPKM tahap kedua bakal berakhir pada 8 Februari 2021.
“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, menyerahkan kepada ahli terkait PPKM ke depan, PPKM ke tiga sebaiknya bagaimana,” tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tidak efektif karena kasus Covid-19 di Tanah Air masih terus meningkat.
“[PPKM] ini tidak efektif, kita harus ngomong apa adanya. Mobilitas masih tinggi, sehingga di beberapa provinsi Covidnya tetap naik," kata Jokowi seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (31/1/2021).
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan esensi dari kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang diberlakukan di tengah pandemi saat ini ialah mengurangi atau bahkan mencegah terjadinya mobilitas masyarakat untuk menekan laju penularan Covid-19.
"Esensi dari PPKM ini kan membatasi mobilitas, tetapi yang saya lihat di implementasinya ini kita tidak tegas dan tidak konsisten,” ujarnya.